PPP Pahami Keresahan Jokowi
jpnn.com, JAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memahami keresahan Presiden Joko Widodo yang meminta masyarakat memisahkan urusan agama dengan politik.
Dalam hal ini, agama tidak dipakai untuk alat kampanye.
Ketua Umum PPP M Romahurmuziy menegaskan, agama tidak boleh dipertandingkan.
Karena, Islam sebagai agama mayoritas penduduk Indonesia, justru menjadi salah satu sumber perekat kebangsaan.
"Kalau agama dipakai buat berkampanye, justru bisa menjadi penyebab perpecahan. Saya kira, apa yang dimaksud oleh Presiden Joko Widodo adalah dalam konteks tersebut," ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima JawaPos.com, Senin (27/3).
Dia mengatakan, apa yang disampaikan oleh Jokowi sifatnya kontekstual.
Karena sekarang memang musimnya pemilihan kepala daerah, dimana agama dijadikan sebagai instrumen untuk menabur perbedaan.
Romi menduga, Jokowi khawatir apa yang terjadi di Amerika Serikat belakangan ini, menular ke Indonesia.
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memahami keresahan Presiden Joko Widodo yang meminta masyarakat memisahkan urusan agama dengan politik.
- PPP Punya Bukti, 190 Ribu Suara Partai Hilang di Papua Tengah
- Persiapan Pilkada 2024, PPP Siap Berkolaborasi dengan Parpol Lain
- Peran Strategis BPKP, Kecepatan dan Ketepatan Mencegah Kebocoran demi Keberhasilan Pembangunan
- Gelar Halalbihalal Ketua Wilayah se-Indonesia, PPP Makin Solid
- Mardiono PPP Hadiri Halalbihalal Golkar, Ganjar Merespons Begini
- Kode Keras Mardiono Siap Bergabung Untuk Membangun Indonesia