Prabowo: Gerindra Tak Persoalkan PT
Sabtu, 30 Oktober 2010 – 20:06 WIB

Prabowo: Gerindra Tak Persoalkan PT
JAKARTA - Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Prabowo Subianto menegaskan, Gerindra tidak akan mempersoalkan ambang batas parlemen atau parliamentary threshold (PT). "Sebagai partai pendatang baru, Gerindra tidak perlu cemas dengan PT. Kita sangat optimistis, berapapun PT yang ditentukan, Gerindra menyatakan dalam posisi siap menghadapinya," tegas Prabowo, saat membuka Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Gerindra, di Hotel Redtop, Jakarta, Sabtu (30/10). Bahkan dari sekian banyak pelanggaran yang terjadi dalam Pilpres 2009 lalu, menurut Prabowo, tidak satu pun jelas penyelesaiannya menurut hukum yang berlaku. "Jadi, ini juga sebuah pembelajaran bagi bangsa ini, dan Gerindra tidak ada soal dengan PT itu," ulangnya.
Penegasan tersebut disampaikan Prabowo sebagai respon atas keinginan dua partai besar, yakni PDI Perjuangan dan Partai Golkar, yang menginisiasi supaya persentase PT dinaikkan dari 2,5 persen menjadi 5 persen (di pemilu mendatang). Menurut Prabowo pula, ada hal yang lebih substansif daripada membicarakan PT yakni mewujudkan proses dan penyelenggaraan pemilu yang benar-benar transparan, bersih dan lancar.
Baca Juga:
"Pengalaman Pilpres 2009 yang lalu cukup memalukan bangsa ini, karena pemilu di negara demokrasi tapi daftar pemilih tetap (DPT) tidak jelas. Ada indikasi pemilih ganda, bahkan pemilih siluman," tegas Prabowo.
Baca Juga:
JAKARTA - Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Prabowo Subianto menegaskan, Gerindra tidak akan mempersoalkan ambang batas
BERITA TERKAIT
- Pertumbuhan Ekonomi Melemah, Marwan Demokrat: Saatnya Pemerintah Ambil Langkah Nyata & Terukur
- Kapan Jadwal Pelantikan Afni sebagai Bupati Siak? KPU Menjawab
- Sidang Kabinet Seharusnya Bahas Persoalan Bangsa, Bukan Ijazah Palsu
- Nilam Sari Harapkan Sisdiknas Baru Atasi Kesenjangan Pendidikan di Daerah 3T
- Pengamat: Masyarakat Tak Rela Prabowo Terkontaminasi Jokowi
- Kepala BGN Curhat kepada DPR: Seluruh Struktural Kami Belum Menerima Gaji