Prabowo-Sandi Adalah Bukti Tak Ada Perbedaan Prinsip di Politik Indonesia

Ketua Gerakan Pemuda Ansor dari Nahdlatul Ulama, Yaqut Cholil Qoumas, telah ditunjuk sebagai Menteri Agama, dan Duta Besar RI untuk Amerika Serikat, M Lutfi menjadi Menteri Perdagangan.
Ini bukan jabatan menteri yang pertama untuk M Lutfi. Pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Lutfi juga pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan.
Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta Sarman Simanjorang berharap masuknya Lutfi ke dalam jajaran kabinet bisa kembali mengendalikan harga pangan serta memperkuat sinergi antara Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian.

"Selain itu diharapkan dapat meningkatkan pasar ekspor, meningkatkan pemakaian produk dalam negeri, mengurangi ketergantungan impor, membuat pelayanan izin ekspor dan impor yang lebih baik, serta merevitalisasi pasar rakyat," ungkap Sarman, seperti yang dikutip dari Kompas.com.
Sarman juga mengatakan, tantangan ekonomi di tahun depan "masih sangat berat" karena pandemi COVID-19 yang belum usai, sehingga ia menilai enam menteri baru ini dapat membuat terobosan untuk percepatan pemulihan ekonomi nasional.
Harapan juga banyak digantungkan pada Menteri Sosial yang baru, Tri Rismaharini, yang sebelumnya menjabat sebagai Wali Kota Surabaya.
Risma menggantikan Juliari Batubara yang menjadi tersangka KPK atas dugaan menerima suap terkait bantuan sosial di masa pandemi COVID-19.
Rabu pagi ini, Presiden Joko Widodo melantik enam menteri dan wakil menteri baru kabinet Indonesia Maju serta dua pejabat setingkat menteri
- Dukung Prabowo 2 Periode, Idrus Golkar Usul Pembentukan Koalisi Permanen
- Versi Pengamat, Prabowo Tak Merestui Mutasi Letjen Kunto Arief
- Prabowo Sebut Orang Indonesia Harus Tinggalkan Mental 'Kumaha Engke'
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Prabowo Percaya Hakim Bergaji Besar Tidak Bisa Disogok
- Lewat Aplikasi Ini, Perjalanan Dinas Bisa Lebih Terstruktur dan Transparan