Prabowo Terus Bujuk Pemilih Tionghoa
Ajak Adik Paparkan Ekonomi Kerakyatan
Selasa, 16 Juni 2009 – 17:27 WIB
Menurut Prabowo, ada banyak perbedaan antara warga Tionghoa dengan warga Melayu dalam berbisnis. Salah satunya adalah soal gengsi. “Kalau orang Tionghoa dagang, sudah untung masih mengaku rugi. Tetapi kalau orang Melayu, sudah rugi banyak masih saja mengaku untung,” ujar Prabowo yang disambut tepuk tangan sekitar seribu warga Tionghoa yang hadir di Balai Kartini.
Baca Juga:
Putra begawan ekonomi Sumitro Djojohadikusumo ini pun secara terang-terangan mengaku mengagumi pemimpin Tiongkok Deng Xiao Ping. Menurutnya, Deng berhasil memakmurkan rakyat Tiongkok dengan segala usaha kerasnya.
Soal pilihan ekonomi, kata Prabowo, semuanya bisa memilih mana yang terbaik. “Deng bilang mau kucing hitam atau putih yang penting bisa menangkap tikus. Mau kapitalisme, neo-liberal, mau ekonomi kerakyatan, monggo (silakan) pilih” ujarnya.
Namun Prabowo mengingatkan bahwa dengan ekonomi kerakyatan maka rakyat akan diberdayakan. Sebab, jika tetap menganut konsep kapitalisme dan neo-liberal maka yang diagung-agungkan adalah konsep trickle down effect.
JAKARTA – Pendamping Megawati Soekarnoputri di ajang Pemilihan Presiden (Pilpres), Prabowo Subianto, terus berupaya menarik simpati dari pemilih
BERITA TERKAIT
- PKB dan NasDem Akan Bergabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Darmizal Merespons Begini
- Forum Umat Islam Sragen Imbau Semua Pihak Hormati Putusan MK dan KPU
- Survei LKPI: Sudaryono Diunggulkan di Pilgub Jateng
- PKB dan NasDem Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Anies Berkomentar Begini, Simak
- Pragmatisme Politik Merajalela di 2024, PDIP Pastikan Keberpihakan pada Wong Cilik
- Konsolidasikan Kader PDIP, Hasto Singgung Rintangan Pertemuan Megawati-Jokowi