Prada DP Pelaku Mutilasi Pacar Dituntut Hukuman Penjara Seumur Hidup

Prada DP Pelaku Mutilasi Pacar Dituntut Hukuman Penjara Seumur Hidup
Prada DP dengan sikap istirahat di tempat mendengarkan tuntutan dibacakan Oditur Militer. Foto: Julheri/SUMEKS.CO

Bahkan ibu korban ada mengusir terdakwa dengan mengatakan, “‘Baliklah kau!, kalu orang sudah tidak mau jangan dipaksa-paksa”. Terdakwa saat itu pulang tanpa permisi.

Saat bertemu itu terdakwa juga ada mengambil handphone Samsung lipat yang diberikannya kepada korban.

Tujuannya untuk diganti dengan handphone merek Oppo yang lebih baik, tujuannya agar selama pendidikan terdakwa bisa video call dengan korban. Namun ini pun ditolak oleh Vera.

Terungkap pula di persidangan terdakwa ada curhat pada saksi Sherly Marlita, bahwa korban Vera tidak tahu berterima kasih.

Sherly Ini adalah kekasih gelap terdakwa, dan juga teman SMA terdakwa, sekaligus dulunya adalah kakak tingkat korban Vera di SMA yang sama.

Saat sidang, terdakwa mengaku selain curhat juga melakukan hubungan badan sebanyak 4 kali dengan saksi Sherly, pada 4,5,6 dan 7 Mei 20119, sebelum akhirnya membunuh korban Vera di penginapan Sahabat Mulya, Sungai Lilin pada 8 Mei 2019.

Alasan terdakwa kabur dari tempat pendidikannya di Baturaja juga diungkap Oditur Militer adalah dipicu keinginan terdakwa menemui Vera.

Terdakwa curiga korban ada pacar baru, setelah sekian lama tidak dapat bertemu dan berkomunikasi.

Prada Deri Permana (DP), terdakwa kasus pembunuhan dan mutilasi Vera Oktora kembali menjalani persidangan di Pengadilan Militer I-04, Palembang, Kamis (22/8).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News