Pragmatisme Politik Bakal Berlanjut
Minggu, 09 Januari 2011 – 07:04 WIB
JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Effendi Gozali punya pandangan lain terhadap kondisi politik tahun ini. Menurutnya, tak akan banyak yang berubah dibanding tahun 2010 karena partai politik tidak punya ideologi yang jelas. Semuanya didasarkan pada kepentingan sesaat. "Tidak sampai ribet banget deh, diselesaikan berdasarkan isu-isu yang dibangun sedemikian rupa dalam konteks pragmatisme," katanya.
"Setiap partai politik itu hanya pragmatis. Akhirnya yang akan terjadi perahu retak, lompat, bikin lagi kelompok lain. Dulu ada poros tengah, setelah perahu Pak Harto retak pindah lagi," kata Effendi Gozali di sela-sela diskusi di Kantor ICW, Jalan Kalibata, kemarin (8/1).
Baca Juga:
Saling "terkam" sesama partai politik, kata Effendi, sudah terjadi di 2010. Hanya saja, permasalahan itu diselesaikan dengan cara pragmatis. Ia mencontohkan keretakan yang terjadi di Sekretariat Gabungan (Setgab).
Baca Juga:
JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Effendi Gozali punya pandangan lain terhadap kondisi politik tahun ini. Menurutnya, tak
BERITA TERKAIT
- LDII Sampaikan 5 Permintaan untuk Presiden dan Wapres Terpilih Prabowo-Gibran
- Komisi II DPR RI Dorong Revisi UU Pemilu di Awal Periode 2024-2029
- PDIP Menggugat KPU ke PTUN, Arief Poyuono Bakal Ajukan Gugatan Intervensi
- Profil Paulus Waterpauw, Tokoh Besar yang Masuk Bursa Calon Gubernur Papua
- Hidayat Nur Wahid Soroti Dissenting Opinion 3 Hakim MK, Begini Catatannya
- Sesuai Dengan Putusan MK, Mayoritas Responden Tolak Pilpres 2024 Ulang