Prajurit AD Meninggal Diduga Terjerat Judi Online, Jenderal Maruli Bilang Begini

Prajurit AD Meninggal Diduga Terjerat Judi Online, Jenderal Maruli Bilang Begini
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, M.Sc. memberikan keterangan pers seusai menerima Brevet Antiteror Kehormatan dari Satuan Penanggulangan Teror (Satgultor) 81 Kopassus di Markas Kopassus, Cijantung, Jakarta, Kamis (7/3/2023). Foto: Dispenad

jpnn.com - Kepala Staf TNI AD Jenderal Maruli Simanjuntak menyebut pihaknya bakal melakukan evaluasi terhadap sisi rekrutmen menyusul kematian seorang prajurit yang diduga terjerat judi online.

Maruli berkata demikian demi menjawab pertanyaan awak media yang hadir di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/6).

"Kami juga mengevaluasi bagaimana komandannya bagaimana waktu perekrutannya, ya, itu yang bisa kami lakukan," kata dia, Rabu.

Maruli mengatakan TNI AD juga melakukan sosialisasi tentang bahaya judi dan pinjaman online.

"Jadi, di dalam (internal TNI, red) pun, kami sudah berulang kali sampaikan tentang pinjol tentang judi online, kami sudah (prajurit, red) hampir 400.000 orang, ya, satu dua miss, ya, tetapi kami tetap (ingatkan, red)," ungkap eks Pangkostrad itu.

Sementara itu, kata Maruli, soal kasus prajurit TNI meninggal dunia diduga terjerat judi online masih terus dilakukan penyelidikan.

Saat ini, kata eks Pangdam IX/Udayana itu, prajurit yang meninggal dunia memang tercatat memiliki hutang banyak sebelum diduga terjerat judi online.

"Ya, memang kalau kami lihat pelajari ininya (kasus, red), dia hutangnya banyak, mungkin dia tidak tahu mau bilang sama siapa, maka itu yang terjadi," ujarnya.

Kepala Staf TNI AD Jenderal Maruli Simanjuntak menyebut pihaknya melakukan evaluasi terhadap sisi rekrutmen menyusul temuan kabar prajurit terjerat judi online.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News