Pramono-Rano Dinilai Sukses Memaparkan Visi dan Misi di Debat Perdana Pilkada Jakarta

"Gagasan tersebut secara formal terlihat menarik. Pertanyaannya bagaimana hal itu diwujudkan?," kata Saidiman dengan nada bertanya.
Dengan jumlah RW di Jakarta sebanyak 2,731, maka dibutuhkan dana minimal 682,750,000,000 (kurang lebih 683 miliar) setahun.
Ini belum menghitung insentif penyelenggara, pengawasan program, dan seterusnya. Juga belum dihitung dampak sosial yang mungkin muncul karena RW mengelola dana besar.
Apakah dana sebesar itu akan bisa dikelola secara transparan atau justru akan membuka peluang korupsi yang pada ujungnya akan meningkatkan distrust di antara warga dan perangkat pemerintah terendah?
"Sementara pasangan Pramono-Rano tidak bicara tentang dana RT/RW. Mereka membatasi diri dengan program peningkatan insentif dua kali lipat untuk ketua RT dan RW. Dari sisi pendanaan, ini cukup realistis," kata Saidiman.
Isu kedua yang membedakan dua pasangan itu adalah soal generasi Z dan millenial yang rentan terkena pemutusan hubungan kerja. Ridwan Kamil lagi-lagi menawarkan solusi ideal tapi berbiaya tinggi.
Dia ingin agar Gen-Z yang terkena PHK diberi insentif selama tiga bulan oleh pemerintah provinsi. Lalu mereka juga disediakan co-working space gratis beserta kopinya.
"Mihil bingits nggak tuh?" ujar Saidiman.
Pramono dan Rano dinilai berhasil menjelaskan visi dan misi dengan jelas dan masuk akal serta sangat mungkin diimplementasikan
- Gubernur DKI Jakarta Pramono Bakal Menetapkan Puluhan Kadis dan Wali Kota
- Pramono Anung Bakal Buka Perpustakaan dan Museum Hingga Malam Hari
- Pramono Minta Dikritik Selama Menjabat Sebagai Gubernur DKI
- Pramono Tegaskan Tidak Ada Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor di Jakarta
- Dirja Pastikan KPU DKI Telah Kembalikan Sisa Hibah Rp 448 Miliar kepada Pemprov
- Pramono Wajibkan ASN DKI Naik Transportasi Umum Tiap Rabu, Laporan Pakai Swafoto