Prancis Rayakan Ultah Ke-100 Claude Levi-Strauss
Museum Digratiskan, Diabadikan Jadi Nama Teater
Selasa, 02 Desember 2008 – 05:06 WIB
PARIS - Prancis menghormati Claude Levi-Strauss yang baru saja berultah ke-100 karena jasanya mengubah cara pandang Barat terhadap peradaban lain. Untuk itu, pesta ulang tahun antropolog ternama Levi-Strauss itu tidak sama dengan perayaan hari jadi tokoh-tokoh lain pada umumnya. Menggantikan sorak-sorai pesta, Prancis lebih memilih menyelenggarakan kegiatan intelektual bertema pekan Levi-Strauss.
Parade film yang diangkat dari dasar-dasar pemikiran dan buah-buah karyanya tersebut diputar di kampus-kampus. Beberapa perguruan tinggi ternama juga sengaja mengadakan kuliah umum tentang tokoh kelahiran Brussels, Belgia, itu. Puncak peringatan kelahiran tokoh besar Prancis itu terjadi Jumat lalu (29/11). Muse du Quai Branly, museum yang dibangun karena terinspirasi pemikiran Levi-Strauss, menggratiskan tiket masuk mulai pukul 11.00 hingga pukul 21.00 waktu setempat.
Sekitar 100 dosen dan penulis Prancis membacakan dan membahas karya-karya Lvi-Strauss di museum dekat Menara Eiffel tersebut. "Levi-Strauss sudah sangat baik kepada kami," ujar Stephane Martin, pimpinan museum, pada Jumat.
Berkat Levi-Strauss, imbuh Martin, museum yang bangunannya diarsiteki Jean Nouvel itu menjadi terkenal di seluruh dunia. "Museum ini telah menjelma menjadi sebuah forum dengan berbagai sudut pandang," ujarnya, seperti dilansir International Herald Tribune. Dia menambahkan, dengan mewujudkan pemikiran Levi-Strauss di museum tersebut, Prancis sedikit banyak ikut menggiring masyarakat Barat dari belenggu paham etnosentris atau meremehkan peradaban lain. Sebab, memang itu pokok pikiran berbagai karya Levi-Strauss.
PARIS - Prancis menghormati Claude Levi-Strauss yang baru saja berultah ke-100 karena jasanya mengubah cara pandang Barat terhadap peradaban
BERITA TERKAIT
- DPR Dorong Pemerintah Perkuat Diplomasi untuk Perdamaian di Timteng
- Militer Israel Klaim Bunuh Pentolan Jamaah Islamiyah Lebanon
- 1.119 WNI Berhasil Direpatriasi dari Kawasan Berbahaya Sepanjang 2023
- Xi Jinping Ingin China Jadi Mitra Amerika, Bukan Pesaing
- Guru Besar UI Khawatirkan Dampak Konflik Timur Tengah terhadap Indonesia
- Indonesia Jalin Program Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa