Prancis Rayakan Ultah Ke-100 Claude Levi-Strauss

Museum Digratiskan, Diabadikan Jadi Nama Teater

Prancis Rayakan Ultah Ke-100 Claude Levi-Strauss
Prancis Rayakan Ultah Ke-100 Claude Levi-Strauss
Pada hari yang sama, bersama Menteri Kebudayaan Prancis Christine Albanel serta Menteri Pendidikan Tinggi dan Riset Valerie Pecresse, Martin meresmikan teater museum. Teater itu sengaja diberi nama Levi-Strauss untuk menghargai jasa putra pelukis Prancis tersebut.

"Tiap tahun, pemerintah akan menyediakan hadiah senilai FRF 100.000 (sekitar Rp 247,5 juta) atas nama Levi-Strauss bagi periset yang mengabdikan diri pada ilmu-ilmu kemanusiaan," tutur Pecresse.

Hingga akhir pekan lalu, museum yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan sebutan Quai Branly Museum (MQB) itu masih berhias dokumentasi penulis Tristes Tropiques tersebut. Artefak-artefak favorit Levi-Strauss juga banyak dipajang di MQB. Kali pertama mengunjungi museum itu pada 2006, Levi-Strauss yang juga kolektor menyesal telah menjual sebagian koleksinya. "Ada beberapa jenis koleksi menarik yang terpaksa dia jual untuk membiayai perceraian," ujar Martin.

Hingga saat ini, masyarakat Prancis masih menjadikan Levi-Strauss sebagai ikon budaya Negeri Anggur tersebut. Buku karangannya, Tristes Tropiques, disebut-sebut sebagai buah meditasi antropologi. Buku itu dia tulis berdasar pengalaman perjalanannya ke Brazil dan negara-negara lain pada 1930-an. Ditambah beberapa karyanya yang lain, Levi-Strauss sukses menjadi acuan para filsuf Prancis.(hep/ttg)

PARIS -  Prancis menghormati Claude Levi-Strauss yang baru saja berultah ke-100 karena jasanya mengubah cara pandang Barat terhadap peradaban


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News