Prancis Rayakan Ultah Ke-100 Claude Levi-Strauss
Museum Digratiskan, Diabadikan Jadi Nama Teater
Selasa, 02 Desember 2008 – 05:06 WIB
Pada hari yang sama, bersama Menteri Kebudayaan Prancis Christine Albanel serta Menteri Pendidikan Tinggi dan Riset Valerie Pecresse, Martin meresmikan teater museum. Teater itu sengaja diberi nama Levi-Strauss untuk menghargai jasa putra pelukis Prancis tersebut.
Baca Juga:
"Tiap tahun, pemerintah akan menyediakan hadiah senilai FRF 100.000 (sekitar Rp 247,5 juta) atas nama Levi-Strauss bagi periset yang mengabdikan diri pada ilmu-ilmu kemanusiaan," tutur Pecresse.
Hingga akhir pekan lalu, museum yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan sebutan Quai Branly Museum (MQB) itu masih berhias dokumentasi penulis Tristes Tropiques tersebut. Artefak-artefak favorit Levi-Strauss juga banyak dipajang di MQB. Kali pertama mengunjungi museum itu pada 2006, Levi-Strauss yang juga kolektor menyesal telah menjual sebagian koleksinya. "Ada beberapa jenis koleksi menarik yang terpaksa dia jual untuk membiayai perceraian," ujar Martin.
Hingga saat ini, masyarakat Prancis masih menjadikan Levi-Strauss sebagai ikon budaya Negeri Anggur tersebut. Buku karangannya, Tristes Tropiques, disebut-sebut sebagai buah meditasi antropologi. Buku itu dia tulis berdasar pengalaman perjalanannya ke Brazil dan negara-negara lain pada 1930-an. Ditambah beberapa karyanya yang lain, Levi-Strauss sukses menjadi acuan para filsuf Prancis.(hep/ttg)
PARIS - Prancis menghormati Claude Levi-Strauss yang baru saja berultah ke-100 karena jasanya mengubah cara pandang Barat terhadap peradaban
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Serangan Presisi Drone Israel Berhasil Habisi Elite Hizbullah
- Populasi Korsel Menua Berpotensi Jadi Peluang Emas Indonesia
- Merawat Konflik, Turki Beri Pengobatan kepada Ribuan Tentara Hamas
- Joe Biden Larang Impor Uranium, Rusia Yakin Amerika Bakal Rugi Sendiri
- Blockout 2024: Upaya Memaksa Selebritas Amerika Peduli Gaza
- Arab Saudi Minta Umat Islam Waspadai Iklan Haji di Medsos