Prancis Suplai Senjata untuk Pemberontak Libya
Kamis, 30 Juni 2011 – 18:55 WIB
Meski tujuan Prancis dengan mengirimkan senjata-senjata canggih itu tak berbeda dengan NATO, Sarkozy belum berkoordinasi dengan Brussels. Konon, markas NATO di Belgia tak mendapatkan informasi apapun terkait kebijakan pemimpin 56 tahun tersebut. "Kami tak berkonsultasi dengan NATO karena memang tak ada jalan lain (untuk mengakhiri rezim Khadafi)," kata seorang pejabat Prancis.
Baca Juga:
Selain keterangan dari pejabat yang merahasiakan identitasnya itu, Le Figaro juga mendapatkan bukti lain pengiriman senjata diam-diam ke Libya. Koran berbahasa Prancis itu mengaku melihat sendiri peta rahasia yang dibubuhi stempel unit intelijen Negeri Anggur tersebut. Dalam peta tersebut, beberapa sarang pemberontak termasuk kawasan Yafran dan Nalut, ditandai.
Konon, di wilayah-wilayah yang diberi tanda khusus dalam peta itulah militer Prancis mengirimkan persenjataan mereka. Berkat pasokan senjata dari Prancis yang kabarnya mulai dikirim sejak NATO menggempur Libya itu, kini pemberontak sudah semakin mendekati Kota Tripoli. Mereka juga berhasil menguasai beberapa wilayah di sekitar ibu kota Libya tersebut.
Sumber Le Figaro melaporkan bahwa persenjataan canggih itu dikirimkan lewat udara. Angkatan Udara (AU) Prancis sengaja menjatuhkan peti-peti berisi senjata dengan parasut di sekitar pegunungan sebelah barat Libya tersebut. "Jika para pemberontak bisa menguasai pinggiran Tripoli, mereka punya kesempatan besar untuk melumpuhkan Kadhafi dan kroninya," lanjut pejabat anonim tersebut.
MISRATA - Gempuran rudal NATO dan surat perintah penangkapan dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) tak membuat Pemimpin Libya Muammar Kadhafi
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI: World Water Forum di Bali Bakal Melahirkan Deklarasi Bersejarah
- Alhamdulillah, Israel dan AS Pastikan 160 Ribu Bahan Bakar Telah Terkirim ke Gaza
- Soal IUU Fishing, RI Tidak Perlu Berkompromi dengan Vietnam
- Jemaah Islamiyah Kembali Berulah, Dua Polisi Malaysia Tewas di Markas
- Tahan Bantuan untuk Israel, Joe Biden 'Dihajar' DPR Amerika
- Stafsus Kementerian Investasi Pradana Soroti Ketidakadilan Kerja Sama Antarnegara