Prediksi Pengamat Hanya PKS yang Bakal Konsisten Jadi Oposisi, Gerindra?

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Hendri Satrio menilai dari empat partai eks Koalisi Adil Makmur yang masuk parlemen, hanya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang bakal konsisten menjadi oposisi.
Hal ini disampaikan Hendri yang menganalisa kemungkinan partai mana dari eks koalisi pengusung Prabowo Subianto - Sandiaga Uno yang lebih dulu bergabung ke pemerintah pascabubarnya pengusung paslon 02 di Pilpres 2019.
"Prediksi saya hanya PKS yang berada di oposisi. Walaupun menurut saya kalau rekonsiliasi mau terjadi cepat, pemerimtah harus merekrut Gerindra dan PKS. Tapi kita lihat saja nanti perkembangannya," ucap Hendri saat berbincang dengan JPNN.com, Sabtu (29/6).
BACA JUGA: PAN - Demokrat Sejak Awal Ngebet Gabung ke Koalisi Jokowi, Gerindra Belum Tegas
Hendri memprediksi demikian karena Partai Amanat Nasional (PAN) menurutnya sudah pernah satu gerbong dengan Joko Widodo alias Jokowi selaku pemenang Pilpres 2019.
"Demokrat selama dia berada di luar pemerintahan, elektanilitasnya turun teru," lanjut pendiri lembaga KedaiKOPI (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia) ini.
Bahkan, Hendri menduga jika ke depan Partai Gerindra sebagai pengusung utama Prabowo berpotensi diajak Jokowi untuk bergabung membangun bangsa dan negara.
Terlebih lagi, katanya, Gerindra sejak berdiri menjadi partai politik selalu menjadi oposisi dan itu buakn hal mudah bagi partai pimpinan Prabowo Subianto tersebut.
Pengamat politik Hendri Satrio menilai dari empat partai eks Koalisi Adil Makmur yang masuk parlemen, hanya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang bakal konsisten menjadi oposisi.
- Bersama Koalisi Pemerintah, PKS Makin Kukuh Melayani & Membela Rakyat
- PKS Instruksikan Kader di Pos Menteri & Kepala Daerah Menyukseskan Program Prabowo
- Aboe Bakar: Kepala Daerah dari PKS Harus Selaras dengan Prabowo
- Hasan Nasbi Mundur dari Kepala PCO, Dahnil Gerindra: Kami Menghormati
- Konon, Gerindra Sudah Ingatkan Ahmad Dhani Agar Bicara Hati-Hati Soal Isu Sensitif
- Soal Tuduhan Ijazah Palsu Kepada Jokowi, Pengamat: Kegagalan Memaknai Demokrasi dan Cara Beroposisi yang Sehat