Prediksi Pentagon soal Kekuatan Nuklir Militer China pada 2035, Mengerikan!
jpnn.com, WASHINGTON DC - China sedang meningkatkan lebih dari tiga kali lipat persediaan hulu ledak nuklirnya menjadi 1.500 pada 2035 saat negara itu bertujuan untuk menyelesaikan modernisasi militernya, kata Pentagon pada Selasa (29/11).
Hal itu disampaikan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon) dalam laporan tahunan tentang kekuatan militer negara Asia itu.
Pentagon juga memperingatkan bahwa Beijing bertujuan untuk menjadikan Tentara Pembebasan Rakyat sebagai "alat militer yang lebih kredibel" pada 2027 guna mengejar penyatuan China daratan dengan Taiwan, yakni sebuah pulau yang memiliki pemerintahan demokratis sendiri yang dipandang Beijing sebagai miliknya.
Laporan terbaru Pantagon, terutama yang mencakup perkembangan militer yang melibatkan China tahun lalu, mencerminkan kekhawatiran AS atas penumpukan nuklir Beijing dan tekanan terhadap Taiwan yang terus berlanjut, termasuk peningkatan penerbangan di zona identifikasi pertahanan udara yang dinyatakan sendiri oleh pulau itu.
Washington memandang langkah Beijing itu sebagai " tindakan provokatif dan menimbulkan ketidakstabilan".
Menurut Departemen Pertahanan AS, China "mungkin mempercepat ekspansi nuklirnya" pada 2021 dan persediaan hulu ledak nuklirnya telah melampaui 400, dibandingkan dengan perkiraan tahun sebelumnya bahwa jumlah hulu ledak yang dimiliki hanya sekitar 200-an.
Dengan catatan bahwa Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) pada dasarnya berencana untuk menyelesaikan modernisasi pasukannya pada 2035, laporan Pentagon berjudul "Perkembangan Militer dan Keamanan yang Melibatkan Republik Rakyat China" menyebutkan bahwa Beijing "kemungkinan akan menimbun persediaan sekitar 1.500 hulu ledak pada batas waktu hingga 2035".
Seorang pejabat senior pertahanan AS mengatakan perkiraan terbaru itu tidak menyiratkan percepatan besar dalam pertumbuhan cadangan nuklir China dibandingkan dengan laporan tahun lalu.
Pentagon juga memperingatkan bahwa China bertekad untuk menjadikan Tentara Pembebasan Rakyat sebagai mesin militer yang lebih kredibel pada 2027
- Sebut BI Fast Punya Kelemahan, Deni Daruri Sarankan Belajar dari AS
- China Menilai Amerika Serikat Munafik, Sorot Bantuan untuk Ukraina
- DBL Camp 2024 Hadir di Jakarta, Ratusan Pelajar Berebut 12 Tiket ke Amerika Serikat
- Belanja Militer Dunia Nyaris Tembus Rp 40 Kuadriliun, 3 Negara Ini Paling Boros
- Kecewa Berat, Palestina Tinjau Ulang Hubungan dengan Amerika Serikat
- Fraksi PKS Kecewa AS Memveto Keanggotaan Penuh Palestina di PBB