Premanisme Meningkat di Ibukota

Premanisme Meningkat di Ibukota
Premanisme Meningkat di Ibukota

Sampai saat ini belum ada kejelasan mengenai perkembangan kasus tersebut, mengenai siapa pihak yang barus bertanggungjawab. Kapolda meyakinkan meski pemberi kebijakan yaitu pejabat Pemrov DKI dan Pemkot Jakarta Selatan tak ditetapkan sebagai tersangka, namun kasus ini tetap berjalan dan masih dalam penyelidikan. "Kesulitannya adalah karena kurangnya alat bukti seperti rekaman kejadian, namun kasusnya tetap berjalan," ujar Irjen Sutarman.

Aksi premanisme lainnya yang mencolok terjadi pada tanggal 12 September lalu. Meski tak mengakibatkan korban jiwa, namun pengeroyokan yang ditengarai sengaja dikordinasi oleh salah satu organisasi massa keagamaan mengakibatkan pendeta Asian Lumban Toruan dan Luspida Simanjuntak terkena luka tusuk. Sedikitnya 13 orang diantaranya Murhali Barda diamankan dan ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus yang kini telah berstatus P 21 ini.

Di tahun 2011, Kapolda memprediksikan premanisme menunjukkan kecenderungan peningkatan. Dirinya berharap, agar anggota kepolisian yang bertugas di bawah payung Polda Metro Jaya untuk lebih meningkatkan pengawasan, maupun kordinasi dan kerjasama lintas sekotral secara terpadu dan sinergis sehingga tercipta Kantibmas yang kondusif.

Untuk masyarakat, dia menghimbau, agar senantiasa menjaga dan meningkatkan kepekaan terhadap segala bentuk gangguan Kantibmas (security awarness). Termasuk terhadap perkembangan modus operasi kejahatan bagik konvensional maupun transnasional crime yang semakin canggih seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

JAKARTA - Di tahun 2011, Kapolda memprediksikan premanisme menunjukkan kecenderungan peningkatan. Dirinya berharap, agar anggota kepolisian yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News