Premium Caplok Subsidi Minyak Tanah

Premium Caplok Subsidi Minyak Tanah
Premium Caplok Subsidi Minyak Tanah
Meski tidak terlampau banyak, Djoko memperkirakan 400 ribu kiloliter itu cukup berarti untuk menambah kuota premium yang diperkirakan hanya tersisa 4,7 juta kiloliter itu. Dari data Pertamina, hingga 30 Agustus lalu jatah premium nasional sudah terkuras 18,4 juta kiloliter dari total 24,4 juta kiloliter. "Maksimal itu bisa untuk kebutuhan 80 hari (2,5 bulan) kedepan," lanjutnya.

Djoko membantah jika penggunaan jatah subsidi minyak tanah itu berarti men-dzolimi orang miskin. Sebab faktanya kebutuhan minyak tanah masyarakat hingga akhir tahun nanti hanya mencapai 1,3 juta kiloliter. Dengan begitu, bukan berarti orang miskin mensubsidi orang kaya. "Semua kebutuhan mereka sudah terpenuhi, yaitu 1,7 juta kiloliter. Jadi tidak pakai jatah orang miskin," katanya.

Dia menegaskan bahwa penetapan kuota BBM subsidi itu dilakukan bersama-sama antara pemerintah dengan DPR. Semantara BPH Migas hanya bertugas untuk membagi jatah tersebut ke Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia berdasarkan kebutuhannya. "Nah kalau di beberapa kota habis, itu kan memang kita nggak tahu kedepan bagaimana, mobil tambah berapa, yang tahu Tuhan," sebutnya.

Anggota DPR dari Komisi VII Dewi Aryani menngungkapkan, Senin besok ( 17/9) pemerintah dan DPR akan membahas permintaan tambahan kuota BBM subsidi 4 juta kiloliter. Mengenai disetujui atau tidaknya, Dewi menyerahkan kepada mekanisme yang berlaku. "Yang penting jangan minta tambah (kuota), terus jebol, terus minta tambah lagi," ucapnya.

JAKARTA - Kekhawatiran mengenai habisnya stok BBM (bahan bakar minyak) subsidi di beberapa wilayah sudah ada solusinya. Badan Pengatur Hilir Minyak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News