Presiden AS Donald Trump Diserang Musisi Dunia, Ada Apa?

Presiden AS Donald Trump Diserang Musisi Dunia, Ada Apa?
Presiden Amerika Serikat Donald Trump kena gugat Rolling Stones. Foto: Deadline

Lagu ini dimainkan lagi pada penutupan reli Trump baru-baru ini di Tulsa, Oklahoma - sebuah acara tertutup yang dikritik karena potensinya untuk menyebar virus corona.

Organisasi hak musik BMI menyediakan lisensi bagi venue untuk memainkan beragam musik, dan memiliki katalog lebih dari 15 juta lagu yang dapat diputar di acara-acara politik.

Artis dapat memilih untuk tidak memainkan musik mereka di acara-acara politik, dan pernyataan BMI mengatakan Stones telah melakukan itu.

BMI telah menginformasikan kampanye Trump bahwa jika mereka memainkan musik Stones lagi di suatu acara, itu akan melanggar perjanjian lisensi, kata pernyataan itu.

Artis lain juga mengeluhkan musik mereka yang terkait dengan acara Trump.

Keluarga almarhum musisi rock Tom Petty mengatakan bahwa mereka telah mengeluarkan perintah gencatan, dan penghentian setelah Trump menggunakan lagu "I Won't Back Down'' di Tulsa.

"Trump sama sekali tidak diizinkan untuk menggunakan lagu ini untuk melanjutkan kampanye. Baik almarhum Tom Petty dan keluarganya dengan tegas menentang rasisme dan diskriminasi dalam bentuk apa pun. Tom Petty tidak akan pernah ingin lagu miliknya digunakan dalam kampanye kebencian. Dia suka menyatukan orang," kata pernyataan itu.

Musisi peraih Grammy, Neil Young, mengecam Trump pada 2018 setelah mendengar salah satu lagunya dimainkan selama kampanye Trump.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mendapat serangan dari para musisi dunia, tak terkecuali The Rolling Stones.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News