Presiden Beri Sinyal Percepatan Infrastruktur Bandara

Presiden Beri Sinyal Percepatan Infrastruktur Bandara
Menpar Arief Yahya. Foto: Dokumen JPNN

"Maka kawasan Wakatobi, Kota Baubau, Kab Buton, Kab Buteng, dan lainnya bisa hidup dan berkembang sebagai salah satu dari 10 top destinasi wisata prioritas," ungkap Menpar Arief Yahya. 

Akses, bagi destinasi itu syarat mutlak dan hukumnya wajib. Tidak ada pilihan lain. Tidak ada teknologi yang pergi ke suatu tempat dengan cara menghilang, lalu muncul di temlat tujuan seperti Dora Emon. Juga tidak ada orang yang bisa lari cepat seperti Sonic, yang bisa menembus darat, laut, udara. "Hanya jembatan udara yang bisa membuat kita bisa bergerak dari satu lokasi ke lokasi lain, karena itu untuk menuju ke 20 juta wisman di 2019, syarat infrastruktur ini harus dipenuhi dengan baik dan international standart," kata Arief Yahya. 

Dia mencontohkan, akses direct flight dari Tiongkok ke Thailand, Malaysia dan Singapore itu di atas 80 persen. Sedangkan ke Indonesia hanya 30 persen saja, sisanya harus transit ke Singapore, Malaysia dan Hongkong. Saat perusahaan airlines sudah siap menerbagi destinasi unggulan itu, bandaranya sudah overload, alias tidak ada slot lagi. "Betul Pak Presiden, tidak ada pilihan, kecuali membangun infrastruktur bandara lagi," kata Arief Yahya. 

Bandara Jogja nanti, akan menjadi pintu masuk untuk mengejar target 2 juta wisman ke Joglosemar. Saat ini wilayah yang merupakan pusat kebudayaan Jawa itu, baru mengantungi 250 ribu wisman. Kalah jauh dibandingkan Angkorwat yang lebih kecil dan lebih muda dibandingkan Borobudur. "Kita hanya seper sepuluhnya saja, dari Angkorwat yang sudah di angka 2,5 juta kunjungan," jelas dia. (jpnn)

JAKARTA - Infrastruktur benar-benar menjadi perhatian kuat Presiden Joko Widodo. Pada, 9 Mei lalu, Mantan Gubernur DKI Jakarta ini memperkuat sinyal


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News