Presiden Diminta Evaluasi Kinerja Menteri yang Sibuk Deklarasi Kandidat untuk Pilpres 2024

Presiden Diminta Evaluasi Kinerja Menteri yang Sibuk Deklarasi Kandidat untuk Pilpres 2024
Sejumlah perwakilan kelompok sukarelawan bertemu Presiden Jokowi, mereka meminta presiden mengevaluasi kinerja menteri yang sibuk mendeklarasikan kandidat tertentu untuk Pilpres 2024. ANTARA/HO-Dokumen Pribadi

Para perwakilan sukarelawan dalam pertemuan tersebut juga menyatakan kebulatan tekad tetap setia, tegak lurus kepada Pancasila, NKRI dan Presiden Jokowi.

"Kami tidak mendukung capres mana pun kecuali ada komando dari Presiden Jokowi setelah sepakat dengan ketua-ketua partai nasionalis," katanya.

Para sukarelawan juga berkesempatan melaporkan beberapa permasalahan kepada Presiden Jokowi.

Seperti, masih banyak aksi mafia tanah, mafia tambang, mafia investasi bodong dan judi online atau daring.

"Hilirisasi di bidang kesehatan supaya biaya produksi lebih murah seperti pembuatan pabrik stent jantung, pabrik vaksin berbasis m-RNA dan obat paten," ucapnya.

Para sukarelawan juga melaporkan soal pembatalan pelaksanaan uji kompetensi apoteker yang dijalankan oleh Panitia Nasional Uji Kompetensi Apoteker Indonesia (PN UKAI) karena tidak memiliki legal standing dan tidak berjalan sesuai PP 51/2009, Permenkes 889/2011, UU 36/2014 pasal 89 dan Permendikbud 2/2020.

"Melaporkan, pembuatan aplikasi cargo Nusantara, peningkatan arus kunjungan wisatawan hingga menjadi nomor satu di ASEAN mengalahkan Singapura, Malaysia dan Thailand serta masih ada karyawan eks Merpati Airlines yang belum menerima haknya setelah dinyatakan pailit," katanya.

Perwakilan sukarelawan yang ikut berdialog dengan Presiden Jokowi yaitu, Sekretaris DPW Solmet Sulut Bony Jap Kun Lai, Waketum DPP Bara JP Starry Rampengan.

Para sukarelawan meminta Presiden Jokowi mengevaluasi kinerja menteri yang sibuk mendeklarasikan kandidat untuk Pilpres 2024.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News