Presiden Haiti Ditembak Mati, Dewan Keamanan PBB Bereaksi

Presiden Haiti Ditembak Mati, Dewan Keamanan PBB Bereaksi
Pengunjuk rasa berlari melewati ban yang dibakar saat aksi unjuk rasa menuntut pengunduran diri Presiden Haiti Jovenel Moise, pada peringatan ke-217 Pertempuran Vertieres, pertempuran utama terakhir kemerdekaan Haiti dari Prancis, di Port-au-Prince, Haiti, Rabu (18/11/2020). Foto: REUTERS/Andres Martinez Casares/WSJ/djo

jpnn.com, NEW YORK - Dewan Keamanan PBB pada Rabu mengecam pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise dan meminta semua pihak untuk menahan diri demi menghindari ketidakstabilan lebih lanjut.

Dalam sebuah pernyataan, dewan PBB yang beranggotakan 15 negara itu membuat seruan tegas kepada semua pemangku kepentingan politik di Haiti untuk menahan diri dari segala tindakan kekerasan dan hasutan untuk melakukan kekerasan.

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) juga menyerukan agar para pelaku pembunuhan presiden Haiti segera diadili.

DK PBB akan memperoleh informasi lebih detail tentang pembunuhan Presiden Moise dalam pertemuan tertutup pada Kamis.

Sementara itu, pasukan keamanan Haiti memerangi sekelompok pria bersenjata yang membunuh Presiden Jovenel Moise di rumahnya semalam dan sejauh ini telah membunuh empat "tentara bayaran", kata kepala kepolisian Haiti Leon Charles pada Rabu malam.

"Polisi masih dalam pertempuran dengan para penyerang," kata Charles dalam suatu pengarahan yang disiarkan televisi.

Dia mengatakan bahwa dua orang penyerang telah ditahan. "Mereka akan dibunuh atau ditangkap," ujarnya. (ant/dil/jpnn)

Dewan Keamanan PBB langsung bereaksi merespons pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News