Presiden Jawa
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Dominasi kulit putih ini tercermin dalam dominasi politik, ekonomi, sosial, budaya, dan lain-lain. Orang kulit berwarna dan berkulit hitam adalah minoritas.
Orang non-Protestan seperti Katolik pun menjadi minoritas di Amerika dan karenanya kesempatan untuk menjadi presiden sangat kecil.
Dalam sejarah 250 tahun kemerdekaan Amerika, semua presiden beragama Protestan.
Satu-satunya yang beragama Katolik adalah John F. Kennedy yang meninggal dibunuh pada 1963.
Presiden Joe Biden sekarang ini beragama Katolik, dan mungkin menjadi presiden pertama Amerika beragama Katolik yang menyelesaikan masa baktinya empat tahun secara tuntas.Amerika Serikat sudah mematahkan mitos politik itu melalui Obama, Kennedy, dan Biden.
Di Indonesia, kemungkinan itu bisa saja terjadi. Tokoh-tokoh dari etnis non-Jawa sekarang sudah banyak yang mempunyai kualitas yang tidak kalah dengan tokoh-tokoh Jawa.
Pernyataan Luhut itu dianggap tendensius, mungkin, karena menyindir Anies Baswedan.
Jamak diketahui, Luhut tidak berada pada barisan yang mendukung Anies, malah sebaliknya Luhut berada di barisan yang berseberangan.
Dalam wawancara dengan Rocky Gerung, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan kalau bukan orang Jawa sebaiknya tidak usah memaksa mencalonkan diri menjadi presiden.
- Bea Cukai Tanjung Priok Fasilitasi Ekspor 10 Ton Galvanize ke Amerika Serikat
- Trump Tegaskan Iran Tak Boleh Memiliki Nuklir untuk Alasan Apa pun, Pelucutan Total!
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Respons Kritik AS soal QRIS, Waka MPR Eddy Soeparno: Terbukti Membantu Pelaku UMKM
- 'Indonesia First’ demi RI yang Berdikari di Tengah Gejolak Dunia
- Inilah Dampak Perang Dagang Tarif Resiprokal AS vs China Bagi Indonesia