Presiden Jokowi Bahas Ketahanan Pangan dan Keuangan untuk Pastikan Stabilitas di Kawasan ASEAN

jpnn.com, PHNOM PENH - Indonesia menggalang dukungan dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT) agar krisis ekonomi global tidak menjalar ke kawasan ASEAN.
“Sebagai mitra komprehensif strategis, ASEAN dan RRT harus pastikan hal tersebut tidak terjadi,” ungkap Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN-RRT ke-25 di Phnom Penh, Kamboja pada Jumat (11/11).
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi yang turut didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto nenyampaikan tiga hal penting yang harus ditangani.
Hal pertama terkait dengan pentingnya menjaga ketahanan pangan, dim ana penduduk ASEAN dan RRT yang berjumlah lebih dari 2 miliar merupakan tugas berat dalam menjamin ketersediaan dan keterjangkauan pangan.
Sementara itu, ASEAN merupakan salah satu konsumen gandum dan kedelai terbesar di dunia dengan mengeluarkan sebesar USD 61 miliar untuk impor pangan.
Lebih lanjut, RRT memiliki kapasitas yang besar untuk memperkuat strategi ketahanan pangan.
“Kita harus bekerja amankan rantai pasok dan stabilisasi harga pangan,” ujar Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi membahas ketahanan pangan dan keuangan untuk memastikan stabilitas di kawasan dalam forum KTT ASEAN-RRT
- Eks KSAL Ini Anggap Gibran bin Jokowi Tak Memenuhi Kriteria Jadi Wapres RI
- Roy Suryo Ungkap Ironi Laporan Jokowi, Dilayangkan Saat Hari Keterbukaan Informasi
- Menjaga Visi Prabowo dan Warisan Gus Dur, IKA PMII Kawal Ketahanan Pangan
- Gus Din Apresiasi Jokowi Membuat Laporan ke Polisi Soal Ijazah Palsu
- 5 Berita Terpopuler: Ada Uang Setoran Masuk, Banyak NIP CPNS & PPPK Terbit, Memalukan dan Tidak Elegan
- Polisi Didesak Proses Laporan Jokowi soal Kasus Ijazah Palsu