Presiden Jokowi: Kemarin Ada yang Sudah Dieksekusi
Untuk saat ini, baru bisa dipastikan kondisi 14 WNI baik-baik saja. Disinggung mengenai rencana pembayaran tebusan, Jokowi dengan tegas menolak.
’’Kita tidak pernah berkompromi dengan hal-hal seperti itu dan tidak ada urusan dengan minta uang,’’ tegasnya.
Jokowi meminta masyarakat memahami kondisi. Memang tidak mudah untuk membebaskan sandera apalagi posisinya di negara lain. Ada yang 6–8 bulan persoalannya belum beres.
’’Malah kemarin ada yang sudah dieksekusi (warga Kanada, Red),’’ tutur mantan wali kota Solo itu.
Senin (25/4) pukul 15.00, tenggat waktu yang ditetapkan Abu Sayyaf untuk menebus nyawa John Ridsdel dengan 300 juta peso (sekitar Rp 84,68 miliar) berakhir. Karena pemerintah Kanada tidak kunjung memberikan tebusan, kelompok militan keji itu menghabisi nyawa pria 68 tahun tersebut.
Kematian Ridsdel diketahui saat penduduk Kota Jolo menemukan kepala mantan petinggi pertambangan tersebut di halaman balai kota. Kabarnya, dua anggota militan Abu Sayyaf yang berboncengan naik motor melemparkan kepala Ridsdel ke tempat itu.
Belakangan, potongan kepala di dalam tas plastik tersebut dikonfirmasi sebagai milik lelaki yang disekap Abu Sayyaf selama sekitar tujuh bulan terakhir tersebut.
Kabar duka dari Filipina itu membuat Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau geram. Dia pun langsung mengutuk Abu Sayyaf atas kematian salah seorang warganya tersebut.
- Puspom TNI dan Propam Polri Menggelar Rapat, Pelat Dinas hingga Bentrok Jadi Sorotan
- ORI Sarankan Seleksi CASN Ditunda hingga Pilkada Serentak 2024 Selesai, Begini Respons Junimart
- Fawer Sihite Terima Dukungan Anak Muda untuk Maju Pilkada Kota Siantar
- Tahun Ini Kasus DBD Tertinggi Terjadi di Sumsel
- Pasukan Brimob dari Nabire dan Timika Bergerak ke Intan Jaya
- PTUN Gelar Sidang Gugatan PDIP terhadap KPU Mengenai Gibran, Begini Kata Tim Hukum