Presiden Jokowi Merasa Ngeri, Sudah 22 Negara

"Saya baca di sebuah berita, di satu negara maju di Eropa, anak-anak sekolah banyak yang sudah tidak sarapan pagi sekarang, karena kekurangan bahan pangan, karena mahalnya bahan pangan," kata Jokowi.
Dia kembali menekankan bahwa krisis pangan bukan kondisi yang mudah untuk diselesaikan di tengah perubahan iklim yang nyata.
Musim kemarau panjang telah menyebabkan gagal panen, serta ancaman gagal panen akibat fenomena super El Nino di tujuh provinsi dapat memengaruhi pasokan pangan.
Oleh sebab itu presiden menegaskan perlunya visi taktis dan rencana yang matang, bahkan hingga 10 tahun ke depan untuk mewujudkan ketahanan pangan.
Langkah tersebut penting mengingat pertumbuhan penduduk di Indonesia naik 1,25 persen setiap tahun sehingga diperkirakan mencapai 310 juta penduduk pada 2030.
"Sekali lagi, pangan menjadi kunci seperti yang disampaikan Bung Karno. Pangan merupakan mati hidupnya suatu bangsa itu betul sekali," kata Presiden Jokowi. (Antara/jpnn)
Presiden Jokowi secara jujur mengatakan merasa ngeri terhadap kondisi yang terjadi, sudah 22 negara.
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang
- Stok Bulog Selama 4 Bulan Capai 3,5 Juta Ton, Terbesar Sejak Indonesia Merdeka
- Gegara Rekor Inflasi Rendah, Pemerintah Klaim Swasembasa Pangan Bakal Sukses
- 4 Makanan Pemicu Retensi Air yang Harus Anda Ketahui
- Koperasi Kana Catat Lonjakan Aset dan Tembus Ekspor Gula ke Tiga Negara
- Wamentan Sudaryono Optimistis Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia
- Resah Lihat Kondisi Ekonomi, Mahasiswa UKI Bagikan Beras untuk Membantu Warga