Presiden Minta Pasar Diguyur Pasokan Beras, Ini Sebabnya

Presiden Minta Pasar Diguyur Pasokan Beras, Ini Sebabnya
Pemerintah akan mengguyur pasokan beras ke pasar domestik terus dilakukan. Foto (ilustrasi): Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan agar terus memasok beras ke pasar domestik.

Sebab, hal itu menjadi strategi untuk menekan harga jual di tingkat konsumen karena rimbas mahalnya harga gabah.

"Petaninya senang harga gabah mahal. Harga gabahnya Rp 7.300 per kilogram, ada yang Rp 7.400 per kilogram, Rp 7.500 per kilogram, sampai Rp 7.600 per kilogram. Kalau petaninya senang, ini yang gak senang pembeli berasnya," ujar Presiden Jokowi saat meninjau panen raya di Subang, Jawa Barat, Minggu, seperti diinformasikan Sekretariat Presiden.

Adapun harga gabah di laman Badan Pusat Statistik (BPS) per September 2023, harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani mencapai Rp6.415 per kilogram, harga Gabah Kering Giling (GKG) Rp7.386 per kilogram, dan Gabah Luar Kualitas (GLK) Rp6.043 per kilogram.

Menurut Presiden, mahalnya harga gabah saat ini berkontribusi pada kenaikan harga komoditas beras di pasar domestik yang perlu diantisipasi.

"Harus diatasi dengan menggerojok (beras) sebanyak-banyaknya, memasok sebanyak-banyaknya ke pasar, agar harga bisa turun," katanya.

Strategi tersebut, kata Presiden Jokowi, efektif menekan harga komoditas beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur.

"Sementara ini di Cipinang, harga sudah turun. Tapi kita harapkan juga di pasar sudah, di konsumen juga," kata Presiden Jokowi.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan agar pasokan beras ke pasar domestik terus dilakukan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News