Presiden Minta Seluruh Menteri Berhati-hati, Ada Apa?
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menyoroti tentang situasi dan risiko ketidakpastian ekonomi global yang berpengaruh pada kerangka makro 2025.
Kepala Negara mengatakan bahwa perekonomian beberapa negara seperti Inggris dan Jepang sudah masuk ke dalam resesi.
"Kita tahu semuanya beberapa negara sudah masuk ke resesi seperti Jepang, Inggris yang baru saja masuk proses resesi itu," kata Presiden Jokowi.
Presiden pun meminta kepada jajaran kementerian/lembaga untuk berhati-hati dalam menyusun target pertumbuhan ekonomi terhadap risiko ekonomi global, seperti resesi.
"Antisipasi dalam menyusun target pertumbuhan juga harus mencerminkan kehati-hatian tapi optimisme dan kredibilitas agar tetap harus kita jaga," kata Presiden Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna Persiapan Ramadhan dan Idul Fitri 1445 H, Rencana Kerja Pemerintah, Kerangka Ekonomi Makro (KEM), dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (PPKF) Tahun 2025 di Istana Negara Jakarta, Senin.
Kendati demikian, dia meminta seluruh jajaran kementerian tetap optimistis dan kredibel.
Selain itu, presiden juga meminta agar pemerintah pusat dan daerah melakukan penajaman anggaran dan menyiapkan rencana alternatif (contingency plan) jika terjadi gejolak maupun krisis ekonomi.
"Lakukan penajaman fokus pemerintah pusat dan daerah dengan menyiapkan rencana alternatif jika ada gejolak dan krisis," kata Jokowi.
Presiden Joko Widodo meminta jajarannya untuk berhati-hati dalam menyusun target pertumbuhan ekonomi 2025
- Pakar Sebut Prabowo Mampu Lanjutkan Strategi Geopolitik Jokowi
- Konsolidasikan Kader PDIP, Hasto Singgung Rintangan Pertemuan Megawati-Jokowi
- Orang Kuat
- Fokus Bina UMKM, PNM Hadir di 57th APEC SMEWG
- Pengamat Nilai PDI Perjuangan Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran
- BRI Sambut Baik Kenaikan Suku Bunga Acuan, Tetap Optimistis Kredit Tumbuh 2 Digit