Presiden Pakistan Kembalikan Kursi Ketua MA ke Chaudhry
Selasa, 17 Maret 2009 – 06:59 WIB
Menanggapi keputusan tersebut, Sharif berterima kasih kepada Zardari dan Gilani. Dalam pernyataannya, dia sekaligus ingin menunjukkan pengukuhan posisinya sebagai kekuatan politik di Pakistan. "Dari sini, dengan kehendak Tuhan, negeri ini akan berubah. Perjalanan menuju kemajuan segera dimulai. Dari sini sebuah revolusi bakal terjadi," pekik Sharif dari dalam jipnya di Gujranwala, di depan para pendukung, seperti dilansir Associated Press.
Reuters melaporkan, pengangkatan kembali Chaudhry yang dipecat pada 2007 bersama 60 hakim lain tersebut memang menjadi jawaban instan untuk meredam demonstran antipemerintah yang mengancam menimbulkan kekacauan yang lebih parah jika tuntutan mereka tidak dipenuhi. Namun, untuk jangka panjang, gesekan antara Sharif dengan Zardari bisa kian tajam. Meski, mereka dulu pernah beraliansi untuk menjatuhkan Musharraf.
Konflik antara dua politikus itu tentu saja membuat AS yang berkepentingan terhadap pemburuan Taliban di perbatasan Pakistan dengan Afghanistan gusar. Sebab, itu bisa berarti energi Pakistan untuk membantu memburu teroris jadi berkurang. (cak/ami)
ISLAMABAD - Presiden Pakistan Asif Ali Zardari harus membayar mahal untuk meredam gelombang protes oposisi yang nyaris melumpuhkan ibu kota Pakistan.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Jemaah Islamiyah Kembali Berulah, Dua Polisi Malaysia Tewas di Markas
- Tahan Bantuan untuk Israel, Joe Biden 'Dihajar' DPR Amerika
- Stafsus Kementerian Investasi Pradana Soroti Ketidakadilan Kerja Sama Antarnegara
- Indonesia Mengutuk Keras Aksi Biadab Warga Sipil Israel di Perbatasan Gaza
- KBRI Seoul Ungkap Tantangan untuk Mewujudkan Bebas Visa ke Korsel
- Serangan Presisi Drone Israel Berhasil Habisi Elite Hizbullah