Presiden PKS: Pemimpin yang Buta Visi Kebangsaan, Pancasila Jadi Alat Kekuasaan
Menurut dia, di tangan pemimpin yang memiliki visi kebangsaan, Pancasila bisa menjadi energi besar menyatukan seluruh komponen bangsa.
"Sebaliknya, di tangan pemimpin yang buta visi kebangsaan, Pancasila akan dijadikan alat kekuasaan untuk memberangus kelompok-kelompok yang dianggap mengancam kekuasaan," tutur Syaikhu.
Syaiku menambahkan kepemimpinan nasional memerlukan visi kerakyatan. Sebab, Indonesia dibangun dengan semangat gotong royong.
Lebih lanjut, Syaikhu berbicara visi keadilan yang diperlukan dalam kepemimpinan nasional. Sebab, Indonesia adalah negara hukum bukan negara kekuasaan.
Visi keadilan ini, menurut Syaikhu, harus termanifestasi di berbagai dimensi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dalam bidang ekonomi, negara harus mewujudkan ekonomi yang membawa rasa keadilan dalam penguasaan aset dan distribusi pendapatan ekonomi nasional.
Dalam bidang politik, negara harus memperkuat agenda demokrasi substansial. Dalam bidang hukum, negara harus konsisten mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa.
"Tugas saat ini adalah merealisasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Lima visi kepemimpinan yang bersumber dari Pancasila merupakan panduan bagi kita semua," pungkas Syaikhu. (ast/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Presiden PKS menyinggung perlunya seorang pemimpin memiliki lima visi nasional yang bersumber dari para pendiri bangsa.
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan
- Cetak Instruktur Fitness, PKS Konsisten Membangun Gaya Hidup Sehat di Masyarakat
- Jazuli: Keputusan PKS Berada di Koalisi atau Oposisi Bukan Selera Personal
- PKS Ngebet Merapat ke Prabowo-Gibran, Fahri Hamzah Singgung Gagasan yang Sulit Dikompromikan
- Sekjen Gelora: Seingat Saya, Kalangan PKS Selama Kampanye Menyerang Prabowo-Gibran
- Habib Aboe Tegaskan PKS dan PKB Siap Bekerja Sama di Pilkada Serentak 2024
- Soal Putusan MK, HNW Singgung Perbaikan untuk Pemilu ke Depan