Presiden Menelepon Gubernur Sumbar, Prestasi atau Sinyal Kegagalan?
jpnn.com, PADANG - Anggota DPRD Sumatra Barat Nofrizon mengingatkan Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi Ansharullah.
Menurutnya, sebagai kepala daerah Mahyeldi penting bekerja keras menanggulangi pandemi COVID-19.
Bukan malah membuat pernyataan-pernyataan yang terkesan membuat gaduh.
"Kasus di sini meningkat dan ini yang menjadi fokus kita bersama, jangan mengeluarkan komentar yang membuat gaduh penanganan pandemi," ujar Nofrizon di Padang, Jumat (6/8).
Nofrizon berkomentar setelah Presiden Joko Widodo menelepon Mahyeldi saat kasus positif Covid-19 di Sumbar meningkat cukup drastis.
Menurut Nofrizon hal itu bukan sebuah prestasi.
"Jangan anggap itu (ditelepon presiden) prestasi, tetapi merupakan sinyal kegagalan pemerintah daerah dalam mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19," katanya.
Anggota Komisi V DPRD Sumatra Barat ini kemudian meminta pemprov yang ada lebih fokus dan mencari langkah cepat dan tepat menyikapi persoalan yang terjadi pada saat ini.
Presiden menelepon Gubernur Sumatra Barat saat COVID-19 sedang tinggi, itu prestasi atau sinyal kegagalan ya?
- Aktivis 98 Sebut Presiden Jokowi Mengkhianati Cita-Cita yang Diperjuangkan Reformasi
- Aktivis 98 Sebut Selama Era Jokowi Praktik KKN Dipertontonkan Secara Vulgar
- Jokowi Hormati Putusan MK: Saatnya Bersatu, Bekerja, Membangun Negara Kita
- Timnas U-23 ke Perempat Final Piala Asia U-23, Jokowi: Semoga Bisa Melaju Lebih Tinggi Lagi
- Tingkat Kepuasan Publik kepada Jokowi Seusai Pilpres, Lihat Angkanya
- MK Segera Putuskan PHPU Pilpres 2024, Presiden Jokowi Bilang Begini