Pria Australia Yang Tewas di Lapangan Tembak Kamboja Bukan Militer
Prajurit di Markas Kampong Speu Armoured mengatakan kepada ABC bahwa mereka diperintahkan untuk tidak berbicara kepada media karena membiarkan orang asing ke areal itu untuk menembakkan senjata adalah "ilegal".
Areal latihan ini terkenal di kalangan wisatawan yang membayar tunai untuk menembakkan senapan serbu AK-47 dan granat berpeluncur roket (RPG) dan untuk melemparkan granat tangan.
Areal latihan tembak serupa ada di dekat bandara Phnom Penh dan di Siem Reap.
Areal latihan luar ruang di Kampong Speu digunakan untuk senjata yang lebih berat, dengan video promosi menunjukkan wisatawan melempar RPG ke tank propana untuk menciptakan ledakan yang berapi-api.
Video: A man, not a victim in the explosion, fires a weapon at the shooting range in Cambodia. (ABC News)
Laporan awal ledakan tersebut menggambarkan kedua warga Australia sebagai pelatih militer.
Namun, sebuah laporan tertulis satu halaman dalam bahasa Khmer dari kepala unit tank di mana areal latihan tembak berada menunjukkan para pria tersebut tidak memiliki jabatan formal.
"Warga Australia itu mengatakan kepada mereka [dua orang Kamboja] bahwa mereka ahli dalam pembersihan ranjau," tulis Letnan Jenderal Lanh Kao, komandan di pangkalan tank.
- Dunia Hari Ini: Indonesia Kalah Melawan Irak Dalam Piala Asia U-23
- Orang Utan Sumatra, Hewan Liar yang Bisa Mengobati Dirinya Sendiri dengan Tanaman Obat
- Dunia Hari Ini: Jalan Raya di Guangdong Runtuh, 24 Orang Tewas
- Banyak Pekerja Start-Up yang Belum Tahu Haknya Sebagai Buruh
- Dunia Hari Ini: Ratusan Ribu Buruh Indonesia Turun ke Jalan Rayakan May Day
- Dunia Hari Ini: Aktivitas Gunung Ruang Kembali Meningkat