Pria Israel Minta Diizinkan Menggunakan Sperma Anaknya yang Sudah Meninggal Supaya Punya Cucu

Pria Israel Minta Diizinkan Menggunakan Sperma Anaknya yang Sudah Meninggal Supaya Punya Cucu
Amit Ben Yigal terbunuh dalam tugas, tetapi ayahnya berharap bisa punya cucu menggunakan sperma dari jasad putranya. (Supplied: Baruch Ben Yigal )

Tetapi keputusan mendadak itu menempatkannya di jalur yang kontroversial untuk mengubah undang-undang fertilitas Israel.

RUU yang didukung oleh politisi yang kuat

Israel saat ini mengizinkan istri tentara yang gugur untuk menggunakan sperma mereka secara anumerta untuk fertilisasi in vitro (IVF).

Tapi Ben Yigal mengatakan kebijakan itu harus diperluas untuk mencakup orangtua tentara yang gugur.

Putranya, Amit, adalah seorang prajurit tempur berusia 21 tahun ketika dia terbunuh dalam serangan Tentara Israel di Tepi Barat.

Ben Yigal mengatakan Israel memiliki tanggung jawab moral untuk mendukung kesinambungan tentara yang gugur, karena keterlibatan dalam militer adalah wajib bagi warga negara Israel.

Pentingnya memiliki cucu adalah upaya untuk meneruskan keturunan dan kesinambungan keluarga, menurut Ben Yigal.

"Ini bukan soal kesinambungan saya, ini kesinambungan untuk Amit.

"Bahwa dia akan memiliki seorang anak di dunia — bahwa ketika anak ini dewasa, menikah dan berkeluarga, dia akan mengatakan ayahku adalah pahlawan Israel, Amit Ben Yigal."

Setelah putra tunggalnya meninggal dalam dinas militer, pria ini berjuang untuk menggunakan sperma anaknya agar bisa punya cucu

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News