Prihatin, Bekas Pangkalan Militer Tentara Sekutu Pimpinan Jenderal Douglas MacArthur

Prihatin, Bekas Pangkalan Militer Tentara Sekutu Pimpinan Jenderal Douglas MacArthur
Bandar Udara Leo Wattimena, bekas pangkalan militer tentara sekutu di Morotai, Provinsi Maluku Utara. FOTO: Malut Post/JPNN.com

“Untuk (Bandara) Leo Wattimena masih bisa ditambah panjangnya landasan pacunya. Lahannya masih memungkinkan,” tambah Andy.

Saat ini, Leo Wattimena tak hanya menjadi markas militer TNI AU. Bandar udara ini juga dibuka untuk penerbangan sipil, khususnya pesawat perintis, dengan jadwal terbang tiga kali seminggu.

Pada kesempatan langka, kegiatan militer seperti Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) meramaikan bandara ini. Begitu pula ketika perhelatan akbar Sail Indonesia Morotai (SIM) 2012 lalu. Meski begitu, kini tak ada lagi pesawat militer yang parkir di Leo Wattimena.

“Pesawat militer diparkir di Makassar. Kalau ada latihan, baru pesawatnya didatangkan ke sini,” kata Andy.

Dia mengakui, penggunaan bandara militer untuk penerbangan sipil dapat menimbulkan masalah. Pasalnya, Leo Wattimena tak memiliki pengelola sipil. Pengelolaan sepenuhnya diserahkan ke tangan Lanud Morotai. Padahal, penerbangan sipil di bandara ini sudah dimulai pasca SIM. Pengelolaan militer untuk penerbangan sipil ini sendiri kerap dipertanyakan oleh petinggi militer pusat.

“Pimpinan sering tanya mengapa militer masih mengelola penerbangan sipil? Kami hanya bisa menjawab bahwa kami cuma membantu karena pengelola sipil belum siap. Sekaligus membantu melayani masyarakat yang butuh akses cepat,” ujarnya.

Karena beroperasi di area militer, penerbangan sipil yang masuk ke Leo Wattimena wajib mengantongi surat izin khusus dari Mabes TNI-AU. Surat izin ini hanya berlaku seminggu dan harus terus diperbarui. Salah satu masalah yang kerap dihadapi pihak pengelola Leo Wattimena adalah penggunaan pilot asing oleh maskapai penerbangan sipil.

“Yang namanya wilayah militer, orang asing tidak memasukinya tanpa passport. Jadi untuk pilot asing mereka, kalau mau ke mana-mana, ke tempat wisata di sini misalnya, dia harus izin ke saya. Kalau nggak ya saya tangkap,” terang Andy seraya tersenyum.

MOROTAI – Sejumlah peninggalan fisik Perang Dunia II (PD II) masih tampak jelas di Pulau Morotai. Salah satunya Bandar Udara Leo Wattimena,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News