Princess Haya

Oleh Dahlan Iskan

Princess Haya
Dahlan Iskan.

Ketika Dubai membangun gedung tertinggi di dunia, Burj Al Khalifah, tak lain sebagai bagian dari 'yang terbaik di dunia' itu. Hampir saja Dubai ambruk. Saat terjadi krisis keuangan 2008. Namun Abu Dhabi turun tangan menyelamatkannya.

Dalam UUD Emirat memang disebutkan: Raja Abu Dhabi-lah yang menjabat presiden Emirat. Raja Dubai menjadi wakil presiden merangkap perdana menteri.

Lima negara bagian lain mendapat jatah tingkat menteri. Emirat adalah negara yang sangat muda: merdeka tahun 1971. Itu pun karena Inggris ingin cepat-cepat lepas dari urusan di tanah Arab.

Tahun 1966 Inggris sudah memberi tahu 9 kerajaan kecil-kecil di kawasan itu. Agar masing-masing mulai mengurus dirinya sendiri.

Sebenarnya sembilan kerajaan itu ingin agar Inggris saja yang mengurus mereka. Terutama di bidang pertahanan dan hubungan luar negeri.

Namun Inggris benar-benar tidak mau. Terpaksalah mereka merdeka.

Enam kerajaan bergabung menjadi satu Emirat. Tahun berikutnya satu lagi gabung ke Emirat. Yakni kerajaan mini Ras Al Khaima.

Dua lagi berdiri sendiri-sendiri: Bahrain dan Qatar.

Pemberitaan minggatnya Haya ini sudah merembet ke mana-mana. Mulai soal harta sampai soal orang ketiga.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News