Princess Haya

Oleh Dahlan Iskan

Princess Haya
Dahlan Iskan.

Haya pun mengambil jalur ganda: minta perlindungan di Inggris dan minta tolong kakak tirinya. Inggris mestinya sulit memberi suaka. Alasannya: ini soal rumah tangga. Bukan soal politik.

Sang kakak tiri belum memberikan sinyal. Meski sang kakak adalah Raja Jordania, tetapi Haya juga harus mempertimbangkan hubungan baik dengan Uni Emirat Arab.

Haya memang minta kepada sang kakak: untuk boleh pulang ke Jordania bersama dua anaknya. Di Inggris pun Haya sudah tidak tinggal di rumah kerajaan. Yang di kawasan super-elite Kensington itu.

Haya sudah membeli rumah sendiri. Di dekat-dekat situ. Rumah itu dibeli dari raja baja dunia asal India: Laksmi Mittal. Yang juga punya pabrik baja di Sepanjang, selatan Surabaya itu.

Media Inggris menulis: harga rumah itu EUR 85 juta. Sekitar Rp 1 triliun. Mungkin Haya tidak akan punya uang sebanyak itu kalau bukan istri raja Dubai.

Negara bagian Dubai memang kedua terkaya di negara federasi Emirat (Uni Emirat Arab). Setelah negara bagian Abu Dhabi.

Sebenarnya masih ada lima negara bagian lagi di federasi Emirat ini, tetapi tidak usah saya sebutkan. Kecil-kecil sekali. Semua dikuasai raja masing-masing. Yang besar ya hanya dua itu: Abu Dhabi dan Dubai.

Meski satu negara, keduanya bersaing di dalam selimut. Raja Dubai ingin negaranya menjadi yang terbaik di dunia di tahun 2021. Rencana strategis itu dibuat di tahun 2007.

Pemberitaan minggatnya Haya ini sudah merembet ke mana-mana. Mulai soal harta sampai soal orang ketiga.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News