Priyo tak Ingin Golkar Dicap Partai Cap Orang Tua

Priyo tak Ingin Golkar Dicap Partai Cap Orang Tua
Priyo tak Ingin Golkar Dicap Partai Cap Orang Tua

jpnn.com - JOGJAKARTA - Bakal calon Ketua Umum DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso mendorong partainya segera melakukan lompatan besar supaya tidak dinilai sebagai 'Partai Cap Orang Tua'.

Salah satunya, kata Priyo, memperhatikan 14 juta 'generasi Twitter, Facebook, dan path' yang menjadi pemilih baru di 2019.

"Pada Pemilu 2019 nanti, jumlah generasi baru ini akan berlipat-lipat dari jumlah saat ini. Ini harus dibaca oleh Partai Golkar," jelas Priyo saat paparan visi misi dalam Diskusi Panel Nasional yang dihelat Forum Komunikasi Ketua DPD Partai Golkar di Jogjakarta, Minggu (7/9).

Menurutnya, pola pikir mereka tentu akan jauh berbeda dengan generasi-generasi pemilih sebelumnya. Tokoh muda penerima Anugerah Bintang Mahaputra Adipradana ini, mengingatkan PG tidak boleh terpaku pada basis-basis tradisional.

"Kita harus berani bertindak dan bekerja out of the box. Kita harus membuka lebar-lebar pintu partai bagi para generasi pembaharu-pembaharu muda di luar jalur ‘ABG’ (ABRI/TNI, Birokrasi dan civil society yang terhimpun di Golkar)," jelas Priyo.

Ia menjelaskan, generasi yang dimaksud itu adalah yang lahir dari gemblengan organisasi-organisasi kepemudaan, BEM, LSM, aktivis pers, profesional muda, pimpinan gerakan buruh, tokoh-tokoh pejuang desa, kelompok-kelompok aktivis yang kritis dan kreatif, yang sering menghiasi pemberitaan.

Menurutnya, mereka adalah kekuatan besar yang selama ini belum tersentuh secara signifikan oleh tangan-tangan PG. Karenanya, ia menambahkan, strategi lompatan besar ini, adalah upaya untuk menghindari stigmatisasi Partai Golkar sebagai 'Partai Cap Orang Tua'.

Dia mengatakan, penyebutan ini adalah sindiran yang teropinikan sebagai kumpulan para orang tua atau pensiunan yang mengalami proses penuaan.

JOGJAKARTA - Bakal calon Ketua Umum DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso mendorong partainya segera melakukan lompatan besar supaya tidak dinilai

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News