Pro Mega Center Desak Koalisi
Senin, 26 Januari 2009 – 19:55 WIB

Pro Mega Center Desak Koalisi
Menurut Mochtar, wacana yang berkembang di bawah saat ini posisi Hidayat Nurwahid menempati posisi teratas. Kemudian diikuti oleh Wiranto, Prabowo dan Hamengkubuwono X. ''Kalau mengikuti wacana dari bawah, memang Pak Hidayat paling layak untuk mendamping Ibu Megawati. Baru kemudian diikuti oleh Pak Wiranto dan Prabowo. Sementara, Pak Hamengkubuwono X hanya pada tataran elit saja,'' Mochtar menandaskan.
Baca Juga:
Meski begitu, sebagai kader partai Mochtar mengaku tetap akan mendukung penuh jika nantinya PDIP ternyata menjatuhkan pilihan figur lain selain Hidayat Nurwahid sebagai cawapres Megawati. ''Sebagai kader Partai, kami akan tetap loyal mendukung setiap keputusan maupun kebijakan partai. Karena kami memang pendukung Ibu Megawati, jadi apa pun yang diputuskan, itu yang akan kami dukung dan kami amankan,'' Ujar Mochtar menandaskan.
Sementara Pengamat politik dari Universitas Paramadhina Yudhi Latief juga sepakat bahwa koalisi PDIP-PKS sangat ideal untuk membentuk pemerintahan. ”Kalau dua partai ini bersekutu, saya rasa, bisa menyelesaikan semuanya,” tandasnya. Meski ideologi kedua partai tersebut bertolak belakang, lanjut Yudhi, jika ditemukan formulasinya, justru bisa saling melengkapi.
Yudhi berpendapat, sebagai bagian dari mozaik sebuah bangsa partai politik boleh membawa bendera perjuangan ideologinya. Tapi, ketika sudah masuk pada tataran kepentingan bangsa, partai politik harus rela melepaskan ego kelompoknya. ”PKS boleh membawa suara Islam. Tapi, ketika nanti menjadi penguasa, dia harus berbicara permasalahan nasional,” katanya. (aj/JPNN)
SOLO - Direktur Pro Mega Center Mochtar Muhammad mengharapkan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI Perjuangan yang digelar di Solo 27 - 28 Januari
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Sidang Kabinet Seharusnya Bahas Persoalan Bangsa, Bukan Ijazah Palsu
- Nilam Sari Harapkan Sisdiknas Baru Atasi Kesenjangan Pendidikan di Daerah 3T
- Pengamat: Masyarakat Tak Rela Prabowo Terkontaminasi Jokowi
- Kepala BGN Curhat kepada DPR: Seluruh Struktural Kami Belum Menerima Gaji
- Wasekjen Hanura Kritik Pertemuan Erick Thohir dengan KPK dan Kejagung Soal UU BUMN
- Kelompok DPD RI di MPR Dorong Agenda Perubahan UUD 1945 pada 2026