Produk Nikotin Alternatif untuk Kurangi Jumlah Perokok

Produk Nikotin Alternatif untuk Kurangi Jumlah Perokok
Peneliti YPKP Dr. drg. Amaliya MSc., PhD memaparkan hasil temuan sel mukosa mulut terhadap produk tembakau alternatif di sesi panel Perkembangan Ilmiah dalam Pengurangan Bahaya Tembakau. Foto: Ist for JPNN

jpnn.com, MANILA - Peneliti Yayasan Pemerhati Kesehatan Publik Indonesia (YPKP) Amaliya mengatakan, prevalensi merokok yang menurun drastis di beberapa negara seperti Inggris dan Jepang dapat terjadi ketika produk tembakau alternatif tersedia secara luas.

Amaliya menyampaikannya saat memaparkan hasil temuan sel mukosa mulut terhadap produk tembakau alternatif pada sesi panel Perkembangan Ilmiah dalam Pengurangan Bahaya Tembakau dalam The 2nd Asia Harm Reduction Forum (AHRF) 2018 di Manila, Filipina, 15 November 2018.

"Untuk beberapa perokok di Indonesia, pendekatan berhenti atau mati tidaklah berhasil. Karena itu, sekarang waktunya untuk mempertimbangkan pendekatan berhenti atau mencoba, yaitu mencoba produk nikotin alternatif," kata Amaliya.

Dia menambahkan, inovasi dan pengembangan teknologi membuat produk tembakau alternatif tersedia untuk memberikan pilihan yang memuaskan dan lebih rendah risiko bagi perokok tanpa bahaya tar.

Produk Nikotin Alternatif untuk Kurangi Jumlah Perokok

Di sisi lain, forum yang diselenggarakan oleh Harm Reduction Alliance of the Philippines (HARAP) dan YPKP itu bertujuan mengedukasi masyarakat tentang pengurangan bahaya melalui produk alternatif yang lebih baik.

Selain itu, forum tersebut untuk mempromosikan serta mengadvokasi solusi praktis yang dapat berkontribusi pada peningkatan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

Ketua HARAP Ron Christian Sison mengatakan, banyak negara di Asia yang masih skeptis tentang pengurangan bahaya tembakau. Beberapa negara bahkan melarang produk nikotin alternatif.

prevalensi merokok yang menurun drastis di beberapa negara seperti Inggris dan Jepang dapat terjadi ketika produk tembakau alternatif tersedia secara luas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News