Produksi Garam Terus Menurun

Produksi Garam Terus Menurun
Produksi Garam Terus Menurun
KALIANGET-Produksi garam petani garam rakyat di Sumenep tahun ini anjlok. Dari target sekitar 140 ribu ton, hingga akhir Oktober nanti petani hanya mampu memproduksi garam maksimal 20 ribu ton. Penyebab anjloknya produksi garam adalah cuaca, yakni kemarau basah (lanina). Data yang dirangkum koran ini dari Persatuan Petani Garam Rakyat Sumenep (PERRAS), petani garam rakyat mencapai 5 ribu orang. Sementara luas areal lahan garapan sekitar 1.700 hektare yang tersebar di daratan dan kepulauan.

Hasil produksi garam per tahun pada cuaca normal (kemarau) diperkirakan mencapai 140 ribu ton, dengan asumsi masa panen selama lima bulan. Data ini sedikit berbeda dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumenep yang menyebutkan hasil produksi garam rakyat per tahunnya mencapai 100 ribu hingga 150 ribu ton.

Target produksi petani garam rakyat tahun ini tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Yakni, 140 ribu ton. Target ini didasarkan dalam masa produksi selama lima bulan (dari awal Juni hingga akhir Oktober). Jumlah produksi garam pada tiap lahan diprediksi mampu menghasilkan 4-7 ton dengan asumsi panen 10 hari sekali atau panen tiga kali dalam sebulan pada Juni hingga Oktober.

Hanya, target produksi ini meleset jauh. Bayangkan saja, sejak penggarapan lahan pada awal Mei lalu petani garam rakyat hanya bisa memanen sekali. Itu pun hanya menghasilkan garam maksimal 10 karung atau 0,5 ton per petak.

KALIANGET-Produksi garam petani garam rakyat di Sumenep tahun ini anjlok. Dari target sekitar 140 ribu ton, hingga akhir Oktober nanti petani hanya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News