Produksi Garam Terus Menurun

Produksi Garam Terus Menurun
Produksi Garam Terus Menurun
Ironisnya, hingga kemarin (19/9) petani garam rakyat belum bisa menggarap lahannya karena terendam air hujan. "Tiap hari kan (lahan) diguyur hujan. Makanya, sampai sekarang lahan kami biarkan," ujar Suwarno, pembina Perras.

Dia menjelaskan, jika berkaca pada tahun sebelumnya, penggarapan lahan garam berakhir hingga Oktober. Dengan kata lain, penggarapan lahan garam oleh petani tinggal sebulan lagi. Jika kondisi cuaca bagus, petani masih punya kesempatan panen tiga kali atau 10 hari sekali panen.

"Meskipun bulan depan (Oktober, Red) petani sering panen, tetap saja tidak bisa memenuhi target. Sebab, produksi garam hanya mencapai 20 ribu ton. Karena itu, tahun ini petani pasti rugi jutaan," keluh Suwarno.

Yang sangat memprihatinkan, kemungkinan petani garam rakyat tidak punya kesempatan lagi berproduksi garam. Sebab, berdasarkan perkiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalianget, sebagian besar wilayah Madura telah memasuki musim penghujan. Bahkan, curah hujan di beberapa tempat sudah mencapai 50 milimeter dalam 10 hari.

KALIANGET-Produksi garam petani garam rakyat di Sumenep tahun ini anjlok. Dari target sekitar 140 ribu ton, hingga akhir Oktober nanti petani hanya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News