Beralih Bertani Melon

Beralih Bertani Melon
Beralih Bertani Melon
SUMENEP- Krisis air bersih di Kecamatan Giligenting sudah menjadi sesuatu yang biasa. Tapi, di tengah sulitnya mendapatkan air dan dengan kondisi tanah yang tandus ternyata lahan di sana masih bisa dimanfaatkan untuk bertani melon. Bahkan dengan hasil produksi yang cukup menggiurkan.

Kekhasan hasil tanaman melon para petani di Pulau Giligenting mampu bersaing di pasaran, baik di Sumenep sendiri maupun di daerah lain. Kini, hasil produksi melon di sana menjadi pilihan utama para konsumen yang mengetahui rasa maupun tekstur melon Giligenting. Ketua Asosiasi Petani Melon Giligenting Firman Hidayat mengatakan, dilihat dari tekstur buahnya, melon di pulau dengan sekitar 12 ribu penduduk memiliki ciri khas berbeda. "Kalau dibandingkan dengan melon pada umumnya, tekstur melon Giligenting lebih kenyal dan renyah. Kalau biasanya kan lembek," katanya.

Sedangkan dari rasa, tanaman yang dibudidayakan sejak 2004 di pulau dengan empat desa (Gedungan, Bringsang, Aeng Anyar dan Galis) atau satu kecamatan dengan dua pulau dengan Giliraja itu lebih manis dibanding melon biasanya. "Beberapa kali yang kami bandingkan dengan melon di daerah lain memang lebih manis," ujarnya lalu tersenyum.

Padahal kedalaman sumur untuk mendapatkan air bersih di Kecamatan Giligenting antara 17 meter hingga 25 meter. Itupun tidak sembarang tempat dapat digali menjadi Sumur. Sehingga untuk mendapatkan air bersih mereka rela antre lama dengan warga lain di wilayahnya.

SUMENEP- Krisis air bersih di Kecamatan Giligenting sudah menjadi sesuatu yang biasa. Tapi, di tengah sulitnya mendapatkan air dan dengan kondisi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News