Produksi Pertanian Terancam
Senin, 02 Januari 2012 – 09:43 WIB
MATARAM-Kesulitan air yang dihadapi sejumlah petani di Kota Mataram sudah disampaikan kepada Badan Ketahanan Pangan Pengawas Penyuluh Pertanian dan Perikanan (BKP5). Kesulitan air terjadi akibat adanya proyek perbaikan drainase. Hal yang sama juga dialami petani dari Kelurahan Sayang-Sayang, yang mengaku, adanya proyek PLTMH membuat aliran air ke persawahan dibelokkan, pengairan hanya dilakukan pada sore hari saja. Hal tersebut dapat memicu menurunnya hasil pertanian. ‘’Kesulitan air untuk pengairan memang membawa pengaruh terhadap hasil pertanian, sehingga harus ada upaya untuk mengatasinya,’’ sambung Bondan.
‘’Sudah disampaikan oleh ketua kelompok tani soal kekurangan pasokan air, akibat adanya perbaikan drainase maupun adanya pembelokan air. Dan saya sudah menyampaikan hal tersebut kepada Pak Wali,’’ kata Kepala BKP5 Kota Mataram H Bondan Wisnujati.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Poktan Suka Maju I Komang Sucana mengatakan, perbaikan drainase seharusnya dilakukan saat musim kemarau atau di luar musim tanam. Dikatakan perbaikan drainase dan pengerukan sedimentasi yang dilakukan di wilayah Dasan Kolo, Tempit, dan Pondok Seraye membuat pengairan terhambat.
Baca Juga:
MATARAM-Kesulitan air yang dihadapi sejumlah petani di Kota Mataram sudah disampaikan kepada Badan Ketahanan Pangan Pengawas Penyuluh Pertanian dan
BERITA TERKAIT
- Detik-Detik Pemotor Tewas Tertimpa Truk Tronton di Gorontalo Utara
- Gitagama: Setiap PPPK Itu Gajinya Berbeda
- Tragis, Pemotor Tewas Tertimpa Truk Tronton di Gorontalo Utara, Begini Kronologinya
- Istri Tewas Jatuh ke Jurang, Suami Selamat
- Korban Jiwa Banjir Bandang di Luwu Bertambah Menjadi 11 Orang
- Dua Anak Perempuan Tenggelam saat Berenang di Sungai Enim