Prof Jimly: Pak Jokowi Marah-Marah, Enggak Mau Dia

Prof Jimly: Pak Jokowi Marah-Marah, Enggak Mau Dia
Prof Jimly Asshiddiqie menilai Presiden Jokowi tak sependapat dengan isu perpanjangan masa jabatan presiden yang dikaitkan dengan amendemen UUD 1945. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

Oleh karena itu, publik jangan terpancing memperdebatkan sesuatu yang tidak ada. Sebab, itu hanya buang-buang waktu, apalagi dengan emosi.

"Partai mana coba? PDIP yang paling besar, kan sudah punya calon. Kedua, Golkar, sudah punya calon. Ketiga, Gerindra, sudah punya calon juga," kata tokoh asal Sumatera Selatan itu.

Ketua umum Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) itu menambahkan, memperdebatkan isu yang dibuat-buat tersebut dengan emosi hanya akan menimbulkan permusuhan.

"Makanya, setop itu wacana tiga periode itu," tandas Prof Jimly Asshiddiqie.

Baca Juga: Amendemen UUD, Anak Buah Airlangga Singgung Kudeta di Guinea

Pada Senin, 2 Desember 2019, Presiden Jokowi menegaskan tanggapannya atas wacana penambahan masa jabatan presiden maksimal tiga periode.

"Ada yang bilang presiden dipilih tiga periode. Itu ada tiga (maknanya) menurut saya; satu ingin menampar muka saya, yang kedua ingin cari muka, padahal saya sudah punya muka. Dan yang ketiga ingin menjerumuskan. Itu saja," tegas Jokowi, di Istana Merdeka. (fat/jpnn)

Prof Jimly Asshiddiqie menyebut Presiden Jokowi marah-marah soal perpanjangan masa jabatan presiden tiga periode melalui amendemen UUD.


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News