Prof Jimly: Supaya Orang Enggak Rebutan, Begitu lho
Karena itu, dia mendorong agar Pemilu di Indonesia juga berlangsung secara demokratis tanpa harus membatasi peluang munculnya banyak capres - cawapres.
"Masak kita kalah, takut bener jumlah calon presiden kebanyakan. Bangsa sebesar ini. Biarin saja calonnya banyak. Enggak apa-apa, toh yang menang nanti pasti cuma satu. Enggak usah khawatir," tutur Prof Jimly Asshiddiqie.
Satu contoh lain, katanya, Pemilu di Amerika Serikat yang baru saja digelar. Capres di Negeri Paman Sam itu juga banyak. Namun yang menonjol hanya dua, yakni Joe Biden dan petahana Donald Trump.
"Kalau di Amerika, banyak juga calonnya, kemarin ada empat calon presiden, cuma enggak terkenal saja. Enggak terkenal dan jauh suaranya. Jadi yang dikenal cuma Biden sama Trump. Jadi enggak usah dihalangi calonnya banyak," tandas mantan ketua DKPP ini.(fat/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Prof Jimly Asshiddiqie bicara soal pencalonan presiden di Pilpres 2024 mendatang.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Jalan Politik Gibran: Mengubah Hinaan Menjadi Kekuataan
- Tim 7 Jokowi Rayakan Kemenangan Prabowo-Gibran dengan Membantu Masyarakat
- Pilpres Era Jokowi Munculkan Gejala Otoritarianisme Baru
- Prabowo Rajin Dampingi Presiden Jokowi, Begini Kata Pengamat
- Jokowi-Prabowo Dinilai Mampu Solidkan Koalisi Pemerintahan Baru
- Forum Umat Islam Sragen Imbau Semua Pihak Hormati Putusan MK dan KPU