Profesor Petani

Oleh Dahlan Iskan

Profesor Petani
Dahlan Iskan.

Sebetulnya mereka sudah berhasil di IF8. Di tahun 2014.

Produktivitas IF8 sudah sangat tinggi: 13 ton/ha. Batangnya juga lebih kuat --tahan angin. Tidak mudah rebah.

Kelebihan lain: cocok untuk berbagai variasi jenis lahan. Namun masa panennya masih lima hari lebih lambat. Juga kurang tahan hama --khususnya wereng.

Itu pun sudah menyenangkan banyak petani. Misalnya Pak Ramli, petani dari dari bagian lain di Aceh. Sampai menangis. Saat melihat IF8-nya menjelang panen.

Di tanahnya yang hanya setengah hektare itu, biasanya, hanya bisa panen 3 ton (setara 6ton/ha). Dengan IF8 bisa 5,6 ton (setara 11 ton/ha).

Apakah para petani penemu IF8 itu tidak ditangkap? Karena menggunakan benih yang belum bersertifikat birokrasi?

Inilah kreatifnya kelompok ini --dalam menghindari jeratan hukum. Mereka bersatu dalam wadah: Asosiasi Bank Benih Teknologi Tani Indonesia (AB2TI).

Benih unggul itu ditemukan oleh petani yang bergabung di kelompok itu. Lalu digunakan sendiri oleh anggota kelompok itu.

Prof Andreas memang sangat menekuni perbenihan. Kesaksian Prof Andreas membuatnya seperti berseberangan dengan birokrasi benih.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News