Profil Ayman al-Zawahiri, Jejak Teror dan Ajalnya

Profil Ayman al-Zawahiri, Jejak Teror dan Ajalnya
Ayman al-Zawahiri dalam satu poster di laman FBI. Foto: dok NYpost

Pada 1981, Zawahiri bersama 300 orang lainnya yang dianggap radikal ditangkap setelah peristiwa pembunuhan terhadap Presiden Mesir Anwar Sadat. Penjara justru membentuk Zawahiri makin radikal.

Keluar dari penjara pada 1985, Zawahiri pergi ke Peshawar, Pakistan. Pada saat itu, Peshawar dikenal sebagai sebagai kota transit bagi pejuang yang mau masuk ke Afghanistan untuk membantu Mujahidin melawan Uni Soviet.

Walakin, Zawahiri tetap menjalin kontak dengan kelompok besutannya di Mesir. Namanya ialah Egyptian Islamic Jihad (EIJ).

Perang di Afghanistan membuat Zawahiri dekat dengan Osama bin Laden, bangsawan Arab Saudi nan tajir yang menggunakan kekayaannya untuk memerangi Uni Soviet.

Pada 1988, dua tokoh itu mendeklarasikan Al-Qaeda di Peshawar.

Oleh karena itu, keduanya tetap dekat meski Perang Dingin berakhir. Zawahiri juga menjadi dokter pribadi bagi Osama.

Setelah Uni Soviet bubar pada 1992, Osama dan Zawahiri bergabung dengan jihadis di Kaukasus untuk memerangi Rusia. Namun, mereka berdua kembali ke Afghanistan pada 1997.

Setahun kemudian, Zawahiri dan Osama menggabungkan organisasi masing-masing menjadi Front Dunia Islam Melawan Yahudi dan Tentara Salib. Namun, beberapa tahun sebelumnya Al-Qaeda sudah menebar teror.

Ayman al-Zawahiri menjadi orang pertama di Al-Qaeda sejak kematian Osama pada 2011. AS melabelinya sebagai sosok ‘most wanted’ alias paling dicari.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News