Program Ini Berupaya Menjembatani Pendatang yang Kesulitan Mencari Kerja di Australia

Program Ini Berupaya Menjembatani Pendatang yang Kesulitan Mencari Kerja di Australia
Myint Shwe Meh (tengah) bersama Sylvia Phan dan Sylvia Moo dari Loddon Campaspe Multicultural Services, Bendigo, Australia. (ABC Central Victoria: Emma D'Agostino)

Menurut McLoughlin, GROW Bendigo telah menyalurkan lebih dari 100 peserta yang berhasil mendapatkan pekerjaan hingga saat ini. Meh adalah salah satunya.

"Mereka membantu saya mendapatkan pekerjaan, membantu saya menyiapkan berbagai dokumen, semuanya," ucap Meh.

Program ini didanai oleh pemerintah negara bagian hingga bulan Juni 2023.

"Kami bekerja sama dengan kalangan bisnis dan lembaga penyalur tenaga kerja untuk mencari cara mengubah proses perekrutan yang bisa memberikan peluang bagi masyarakat lokal yang memiliki hambatan untuk bekerja," kata McLoughlin.

Program GROW, katanya, kemudian menjembatani antara pengusaha dan penyalur tenaga kerja yang memiliki pekerja dengan berbagai hambatan untuk bekerja.

Menciptakan peluang

Kolaborasi program ini dengan layanan multikultural setempat, Loddon Campaspe Multicultural Services, dan perusahaan cleaning Spotless telah berhasil penyerap 27 pekerja dari kalangan pendatang di Bendigo.

Spotless mempekerjakan lebih dari 500 orang di kota itu, memberikan layanan non-medis ke rumah sakit.

McLoughlin menyebut saat ini banyak migran dan pengungsi di Bendigo yang ingin mencari pekerjaan.

Para pendatang yang kini menetap di Australia biasanya mengalami sejumlah hambatan dalam mencari pekerjaan, seperti yang dialami oleh Myint Shwe Meh, pengungsi asal Myanmar

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News