Program Posyandu Anak Sekolah di Timika Tingkatkan Kepedulian Kualitas Kesehatan
"Manfaat langsung yang dirasa oleh kader cilik ini, mereka menjadi paham hidup sehat untuk dirinya, keluarga, dan lingkungan sekitarnya," kata Maybunbun.
Berkat kader-kader cilik ini, sambung dia, kualitas kesehatan masyarakat terutama ibu, bayi dan balita mulai meningkat karena mereka rajin periksa kesehatan di posyandu maupun fasilitas kesehatan terdekat. Dan yang paling utama adalah perubahan perilaku untuk hidup sehat.
“Banyak sisi positif dari PPAS ini, siswa menjadi percaya diri mengemukakan pendapat di depan orang lain serta adanya perubahan perilaku. Beberapa murid tadinya jarang ke sekolah, namun berubah menjadi rajin karena tanggung jawab mereka terhadap survey mini PPAS, dan perilaku hidup sehat sejak dini,” ungkap Maybubun.
Saat ini siswa sudah ada yang menjadi perawat, apoteker, mantri kesehatan bahkan dokter baik di Timika dan Jayapura.
Sementara, Maria Rafra seorang dokter lulusan Universitas Hasanuddin, Makasar, memilih mengabdikan ilmunya di Puskesmas Wania, Kampung Kamoro Jaya. Dia adalah salah satu kader cilik pertama yang merasakan manfaat dari keberadaan PPAS.(chi/jpnn)
Keberadaan posyandu anak sekolah yang ada di Timika sangat membantu kelas V SD bisa menyelamatkan keluarga dan masyarakat di lingkungannya.
Redaktur & Reporter : Yessy
- Freeport Indonesia Gelar Buka Bersama dan Berbagi dengan 1.000 Anak Yatim & Duafa
- Kisah Berpuasa di Tambang Bawah Tanah PTFI
- Masyarakat Papua Akan Kawal Kemenangan Ganjar-Mahfud
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Kinerja PT Freeport Indonesia Moncer, Hasil Produksi Melebihi Target
- Gaet 2 Sponsor, PSBS Biak Makin Mantap Hadapi Liga 2