Program Prorakyat Kemensos Memang Ampuh, Ini Buktinya
Lebih lanjut Khofifah memerinci, perluasan PKH dan BPNT akan dimulai Februari 2018. Perluasan BPNT menjadi 10 juta terbagi dalam empat tahap, yakni Januari-Februari, April-Mei, Juli-Agustus, dan Oktober-November.
Masing-masing penambahan sejumlah 2,5 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di tiap tahapan. Setiap bulan, KPM akan menerima Rp 110 ribu yang bisa ditukarkan beras dan telur.
Pada tahap awal, perluasan BPNT dilaksanakan di 29 kabupaten/kota. “Saat ini sudah berjalan di 44 kota dengan sasaran sebanyak 2.660.989 KPM. Targetnya di Bulan Oktober 2018 mampu mencapai sepuluh juta KPM," imbuhnya.
Sebelumnya Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan, ada beberapa faktor utama yang memengaruhi penurunan tingkat kemiskinan di Indonesia. Salah satunya adalah program prorakyat pemerintah seperti Rastra dan PKH.
“PKH juga berkontribusi besar dalam menurunkan tingkat kemiskinan. Makanya, kami juga sangat mendukung jika penerima PKH ini ditingkatkan kembali di tahun depan,” imbuhnya.
Sementara Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Harry Hikmat mengatakan, pelaksanaan PKH terus mengalami perbaikan dari sisi target dan realisasi. Hal itu terlihat dari realiasi anggaran bansos PKH dari tahun 2014–2017 yang rata-rata mencapai di atas 99 persen.
“Kerja keras seluruh pihak yang membantu mensukseskan pelaksanaan PKH tentu akan membuahkan hasil yang maksimal untuk menurunkan angka kemiskinan dan gini rasio”, tuturnya.(rmo/jpg)
Kemensos makin optimistis terhadap efektivitas Program Keluarga Harapan (PKH) dan Beras untuk Masyarakat Sejahtera (Rastra) dalam mengikis kemiskinan.
Redaktur & Reporter : Antoni
- 19 Hari Digelar, Jakarta Lebaran Fair Catat 350 Ribu Pengunjung
- Pendaftaran PPPK 2024 Pintu Tol Honorer jadi ASN, Lihat Data Jomplang Ini
- Kemensos Buka 226 Formasi CPNS dan 40.573 PPPK 2024
- Menteri Anas Menyetujui Formasi CPNS dan PPPK Kemensos, Mensos Risma Bilang Begini
- Kemensos Distribusikan Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Ruang
- Mensos Risma Dorong Penyandang Disabilitas Belajar Wirausaha, Keren