Program RJIT Kementan Terbukti Memberikan Dampak Positif

Program RJIT Kementan Terbukti Memberikan Dampak Positif
Syahrul Yasin Limpo. Foto: M. Fathra Nazrul Islam/JPNN.com

“RJIT bukan hanya membenahi saluran irigasi yang bermasalah tetapi juga memaksimalkan fungsi saluran, agar luas areal tanam bisa bertambah. Sehingga diharapkan indeks pertanaman dan provitasnya pun meningkat,” katanya.

Contohnya kegiatan RJIT yang dikelola Kelompok Tani (Poktan) Karya Tani di Desa Pomahan, Kecamatan Pulung, Ponorogo.

Kelompok tani yang diketuai Sumariyadi ini memiliki lahan seluas 37 ha yang ditanami padi dan sesekali jagung saat ketersedian air berkurang.

Dia mengatakan, kondisi saluran sebelum diperbaiki berupa saluran tanah sehingga distribusi air ke lahan sawah kurang lancar akibat sering kehilangan air akibat tanah yang porus.

“Kondisi saluran saat ini menjadi saluran permanen menggunakan konstruksi ferocement dengan sistem cor di tempat dengan 2 sisi saluran,” ungkapnya.

Luas layanan irigasi sebelum dilakukan rehabilitasi saluran seluas 50 ha. Luas layanan irigasi setelah dilakukan rehabilitasi saluran layanan irigasi menjadi 55 ha.

Sementara produktivitas sebelumnya hanya 7 ton per ha, namun setelah saluran direhabilitasi mengalami kenaikan menjadi 7,7 ton per ha.

Sebelumnya IP pada lokasi tersebut 250, setelah ada kegiatan intensitas pertanaman (IP) menjadi 300 atau 3 kali tanam dalam 1 tahun.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan RJIT memang dilakukan untuk memastikan lahan pertanian mendapatkan irigasi yang akan menjamin kebutuhan air hingga panen.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News