Program RJIT Kementan Terbukti Memberikan Dampak Positif

Program RJIT Kementan Terbukti Memberikan Dampak Positif
Syahrul Yasin Limpo. Foto: M. Fathra Nazrul Islam/JPNN.com

“Dampak lain dari kegiatan rehabilitasi saluran ini adalah dapat dilakukannya percepatan tanam secara serempak (tanaman padi), serta meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pemeliharaan saluran irigasi tersebut,” katanya.

Manfaat kegiatan RJIT juga dirasakan petani di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Kegiatan padat karya ini mampu meningkatkan produktivitas pertanian di Desa Leppangeng, Kecamatan Belawa, Kabupaten Wajo.

Produktivitas yang sebelumnya hanya 5,3 ton per ha, meningkat menjadi menjadi 6,7 ton per ha setelah saluran irigasi direhabilitasi.

“Lewat kegiatan padat karya ini, saluran irigasi kami maksimalkan dan tingkatkan fungsinya. Sehingga lahan yang bisa teraliri air meningkat dan luas tanam juga bertambah,” tutur Sarwo Edhy.

Di Kabupaten Wajo, kegiatan RJIT dilakukan secara swakelola oleh Kelompok Tani Padi Mekar XIX di Daerah Irigasi Palaguna.

Panjang saluran irigasi yang direhabilitasi mencapai 107 meter. Kondisi saluran irigasi sebelum diperbaiki berupa saluran tanah, sehingga distribusi air ke lahan sawah pada bagian hilir kurang lancar

“Dengan RJIT, saluran saat ini menjadi saluran permanen menggunakan konstruksi pasangan batu dengan dua sisi saluran. Jika sebelumnya luas layanan irigasi 50 ha, namun setelah RJIT meningkat menjadi seluas 55 ha,” pungkasnya. (*/jpnn)

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan RJIT memang dilakukan untuk memastikan lahan pertanian mendapatkan irigasi yang akan menjamin kebutuhan air hingga panen.


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News