Prospek Bisnis Dikembangkan dengan Pendekatan Yurisdiksi
Aksi gotong royong ini melibatkan masyarakat adat, petani, masyarakat sipil, hingga rantai pasok, dan praktisi keuangan untuk merumuskan prioritas pembangunan yang mengintegrasikan aspek sosial, lingkungan dan ekonomi guna mendorong pembangunan yang berkelanjutan.
Kendala utama dalam mengarusutamakan pendekatan yurisdiksi adalah ketersediaan kebijakan yang memayungi pendekatan tersebut.
Keberlanjutan komitmen pemerintah daerah ataupun pihak donor untuk merealisasikan dalam bentuk kebijakan dan pendanaan, serta peluang insentif pasar yang memberikan penghargaan atas hasil yang dicapai di tingkat yurisdiksi.
JCAF sendiri berperan sebagai ruang dialog yang diharapkan dapat mendorong aksi gotong royong lintas sektor dan lintas komoditas serta memperkuat daya ungkit pendekatannm yuridiksi lewat mobilisasi investasi ke wilayah yurisdiksi.
Kemudian mengidentifikasi tantangan sekaligus peluang untuk memperkuat pendekatan para pihak ini, dan berbagi praktik terbaik.
Diharapkan dialog ini menelurkan business case dan investment case yang berbasis data yang dapat mendemonstrasikan dampak dari pendekatan yurisdiksi terhadap tata kelola lahan yang baik.(cuy/jpnn)
Pendekatan yurisdiksi adalah potensi bagi pihak swasta dan pemerintah dalam memenuhi komitmen produksi komoditas yang berkelanjutan.
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Elfany Kurniawan
- Transaction Banking dan Bisnis Treasury BRI Sabet 2 Penghargaan Internasional
- Kriminalisasi Bisa Menghambat Bisnis BUMN
- Kota Solo Makin Dilirik untuk Investasi di Bidang Kuliner
- Pertamina NRE Teken Kerja Sama Pengembangan PLTS dan PLTB dengan Masdar
- INKUD dan Perusahan dari China Kembangkan Pabrik Susu dan Penggilingan Beras
- WWF 2024: Pertamina NRE Targetkan Pertumbuhan Bisnis Rendah Emisi, Ini Prioritasnya